Kesehatan

Pria Asal Jerman Ini Meninggal Setelah Dijilat Anjing Peliharaanya, Gejala Seperti Flu Berat

Penulis:
Editor:
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi. Nori, anjing yang menggemaskan.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang pria asal Jerman meninggal dunia setelah dijilat anjing peliharaannya.

Pria berusia 63 tahun ini datang ke rumah sakit dengan keluhan rasa terbakar di kaki kirinya dan juga nyeri otot.

Gejala-gejalanya mirip flu parah dengan sesak napas selama tiga hari.

VIRAL Anjing Dibantai Ternyata Bernama Rimba, Hilang dari Rumah, Anjing Hadiah untuk Mantan Kekasih

Ada bintik-bintik bundar di kulit seperti ruam akibat yang membuat kakinya terlihat berubah warna.

Detak jantung pasien stabil, kata dokter, meskipun suhu tubuhnya 38,8 derajat.

Napasnya terengah-engah menyebabkan pasokan oksigen yang tidak memadai. Ginjalnya yang gagal tidak menghasilkan urine.

Tetapi dokter tidak tahu apa masalahnya. Dia belum lama berada di rumah sakit.

Anjing Ini Hidup Mewah, Rumahnya Habiskan Rp 70 Juta, Pakai AC dan Kolam Renang

Mereka mencurigai beberapa jenis bakteri, tetapi dia tidak memiliki luka terbuka dan dia tidak menderita meningitis.

Baru pada hari keempatnya di rumah sakit, hasil tes darah menunjukkan terdapat bakteri di tubuh pria tersebut.

Bakteri ini biasanya ditemukan dalam air liur anjing dan kucing yang sehat. Bakteri ini biasanya menular ke manusia melalui gigitan.

Tetapi pria Jerman itu meninggal dunia karena anjingnya menjilatnya.

Demikian dari Washington Post dan Scienealert yang mengutip makalah yang ditebitkan European Journal of Case Reports dalam Internal Medicine.

Dalam laporannya, seorang pria sehat kehilangan nyawanya dalam beberapa minggu setelah terinfeksi oleh bakteri yang ditemukan dalam air liur anjingnya.

Anjing Ini Punya Alis yang Melengkung bak Digambar, Sempat Susah Dapatkan Keluarga Adopsi

Dia meninggal setelah 16 hari perawatan, menurut dokter.

Pria ini datang ke rumah sakit di Bremen, Jerman, setelah tiga hari mengalami gejala berat.

Halaman
12

Berita Terkini