TRIBUNMANADO.CO.ID - Menjadi polemik di ranah publik, sistem e-budgeting dana anggaran ibu kota DKI Jakarta ditanggapi Wakil Ketua KPK Laode M Syarif.
Laode M Syarif memberikan tanggapan mengenai sistem yang tidak ingin dipergunakan Gubernur DKI Jakarta saat ini Anies Baswedan.
Anies Baswedan mengungkap, sistem dana anggaran e-budgeting itu belum seluruhnya dapat bekerja sesuai prosedurnya.
Ia menilai masih ada kekurangan dalam sistem tersebut.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua KPK Laode M Syarif sedikit menyoroti rencana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang akan mengubah sistem anggaran digital (e-budgeting) DKI Jakarta agar lebih smart, (1/11/2019).
Adanya perubahan sistem anggaran tersebut ditujukan Anies agar bisa lebih meminimalisasi adanya kesalahan dalam sistem penginputan.
Sebelumnya, Anies sempat memberikan alasan mengenai sistem anggaran digital tersebut yang belum cukup smart.
"Sistem seperti ini memaksa para perencana memasukkan komponen di saat belum tentu sudah ada komponennya, dan kemudian tidak dilakukan pengecekkan," ungkap Anies dikutip Tribunnews.com dari tayangan Apa Kabar Indonesia di YouTube tvOne, Kamis (31/10/2019).
• Anies Baswedan Ubah E-budgeting Ahok, Mengaku Tahu Kelemahan Sistem Sejak Tahun Lalu
"Ini adalah sistem yang sudah digital tapi saya istilahkan tidak smart, karena dia tidak melakukan pengujian atas data yang dimasukkan."
Oleh sebab itu, ia akan melakukan upgrading agar dapat memastikan tidak adanya penyimpangan anggaran lagi di kemudian hari pada 2020 mendatang.
Menanggapi hal itu, Laode M Syarif mempersilakan Anies apabila ingin menyempurnakan sistem e-budgeting.
"Kalau mau DISEMPURNAKAN agar lebih SMART SILAHKAN, tapi JANGAN mengganti e-budgeting dengan sistem penganggaran seperti sebelem e-budgeting. Intinya masyarakat berhak mengetahui perencanaan penganggaran agar tidak mudah disalahgunakan," ungkapnya dalam akun Twitter miliknya @LaodeMSyarif.
• AHOK Disebut Jadi Dewan Pengawas KPK Ditengah Maraknya Susunan RAPBD DKI Jakarta
Kendati demikian, ia juga menyarankan pada Anies agar tidak kembali ke cara lama atau yang dimaksud manual, sehingga tidak dapat dipantau oleh masyarakat.
Dirinya mengingatkan, bahwa e-budgeting adalah alat pencegahan korupsi yang bagus, karena meningkatkan transparasi dan akuntabilitas.
"Jika e-budgeting @DKIJakarta yang sekarang ingin DISEMPURNAKAN, Silahkan...tapi JANGAN kembali kecara lama yg tidak dapat dipantau masyarakat. Ingat: e-budgeting adalah alat Pencegahan korupsi yang bagus, karena meningkatkan TRANSPARASI DAN AKUNTABILITAS,"
• Ruhut Sitompul Bandingkan Gaya Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama Memerintah DKI Jakarta
Adanya sistem e-budgeting menurut Laode, masyarakat dapat memantau adanya anggaran-anggaran aneh, sehingga tak akan masuk dalam APBD.
Laode manyampaikan program utama pencegahan korupsi adalah e-planning dan e-budgeting.
Pihaknya memberikan contoh yakni kota Surabaya dan DKI Jakarta yang telah menerapkan sistem tersebut.
E-planning dan e-budgeting inilah menurut Laode menjadikan perencanaan dan penganggaran menjadi transparan dan akuntabel.
"Kita PATUT BERSYUKUR, gara-gara adanya e-planning/e-budgeting @DKIJakarta, anggaran-anggaran aneh dapat dipantau masyarakat, sehingga tidak jadi masuk dalam APBD. @KPK_RI sering mencontohkan e-budgeting @DKIJakarta dan Kota Surabaya sebagai e-budgeting terbaik di Indonesia," tambahnya.
• Anies Baswedan jadi Capres 2024, Partai Nasdem Bulat Mendukung: Salah Satu Juara Politik
Laode menegaskan kembali dalam cuitannya yang khusus me-mention Anies.
"Jika @DKIJakarta dan pak @aniesbaswedan berniat untuk MENINGKATKAN KUALITAS e-budgeting yang sekarang agar LEBIH SMART, SILAHKAN. Tapi jangan meninggalkan e-budgeting dan kembali kecara manual. @KPK_RI," ungkap Laode.
Wakil Ketua KPK tersebut meminta agar Anies dapat meningkatkan kemampuan, dan melarang untuk mengganti sistemnya.
Dalam cuitan tersebut ,ia membuat peringatan bahwa jika tidak ada e-planing/e-budgeting, maka beberapa keanehan itu tidak akan diketahui masyarakat.
(Tribunnews.com/Nidaul 'Urwatul Wutsqa)
• Anies Akui Anggaran Lem Aica Aibon Tidak Masuk Akal, Salahkan Era Ahok
Follow Instagram @tribun_manado:
Ahok Balas Tanggapan Anies soal E-Budgeting
Pernyataan kesalahan sistem e-budgeting itu akhirnya direspons oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Ahok menilai sistem e-budgeting atau penggaran elektronik justru menjaga transparansi anggaran.
Bahkan masyarakat bisa tahu, Pemprov DKI Jakarta yang dipimpin Anies Baswedan bisa mengusulkan pembelian lem aibon Rp 82,8 miliar dan dan pulpen Rp 123 miliar.
“Yang pasti karena e-Budgeting, semua orang mau tahu pengeluaran uang APBD (anggaran pendapatan dan belanja daerah) DKI (untuk apa saja). Bahkan bisa dapatkan data dari pembelian pulpen, lem aibon, sampai UPS (uninterruptible power supply),” ujar Ahok kepada wartawan pada Kamis (31/10/2019).
Menurut dia, saat sistem itu berjalan di kepemimpinannya, e-budgeting beroperasi dengan baik.
Pihak yang melakukan input data itu tidak memiliki niat untuk mark up atau meningkatkan pagu anggaran.
“Apalagi maling, jadi untuk mencegah korupsi hanya ada satu kata yaitu transparansi dengan sistem yang ada,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Ahok enggan menanggapi pertanyaan Anies yang menilai sistem e-Budgeting warisannya tidak smart atau pintar.
Dia berdalih, karena sudah terlalu lama mendekam di Mako Brimob Polda Metro Jaya sehingga dia tidak begitu pintar untuk memahami sistem e-Budgeting.
“Kalau aku sudah lupa, mungkin kelamaan belajar ilmu lain di Mako Brimob. Aku sudah nggak mau komentar,” ungkapnya. (TribunMedan.com)
Melihat tanggapan kedua tokoh DKI Jakarta itu, polemik Lem Aibon adalah permasalahan yang harus diselesaikan untuk kesejahteraan warga ibu kota.
Mencari solusi adalah tanggung jawab pemimpin daerah, semoga masalah bisa cepat selesai dan kondisi kembali aman terkendali untuk seterusnya.
Dan juga melibatkan dukungan dari para jajaran pemerintah yang bertanggung jawab terkait masalah anggaran Lem Aibon di DKI Jakarta.
Berita Terpopuler Tribun Manado:
• Begini Cara Jokowi Mengetahui Kualitas Calon Dewan Pengawas KPK, Masinton: Rekam Jejak Integritasnya
• Prabowo-Puan Lawan Kubu Anies: Gerindra-PDIP Makin Lengket
• Olla Ramlan Tampil Santun Pakai Hijab Lilit Sambil Tenteng Tas Rp 2 Miliar, Jadi Sorotan!
Tonton dan Subscribes Kanal Youtube Tribun Manado:
*Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Anies Baswedan Ingin Ubah Sistem Anggaran, Laode M Syarif: Silakan, tapi Jangan Pakai Cara Lama, https://www.tribunnews.com/nasional/2019/11/04/anies-baswedan-ingin-ubah-sistem-anggaran-laode-m-syarif-silakan-tapi-jangan-pakai-cara-lama?page=all.