TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus pembunhan antar keluarga kian sering terjadi.
Belakangan berita kriminal dihebohkan dengan perilaku perempuan berstatus istri kepada suaminya.
Kasusnya dilatarbelakangi berbagai persoalan. Di antaranya, masalah ekonomi atau pun masalah wanita idaman lain yang hadir di rumah tangganya.
Skenario perbuatan kriminal yang dilakukan para istri ini pun bak sinetron di televisi.
SURYA.co.id merangkum beberapa kasus pembunuhan yang dilakukan istri terhadap suaminya, di antaranya:
1. Istri Bakar suami dan Anak Tiri
Anda masih ingat kasus Aulia Kesuma? Istri muda ini tega membunuh suami dan anak tirinya.
Dia menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa suami dan anak tirinya.
Aulia Kesuma adalah istri muda dari Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54), dan juga ibu tiri dari M Adi Pradana alias Dana (23).
Pembunuhan yang dilakukan Aulie Kesuma tergolong sadis.
Pembunuh bayaran yang disewa Aulia Kesuma membakar Pupung dan Dana di dalam sebuah mobil di Sukabumi, Jawa Barat.
Keduanya habis terbakar.
Kasus ini dilatarbelakangi konflik ekonomi.
Aulia Kesuma menggaku memiliki hutang Rp10 miliar.
Aulia Kesuma membela diri usai menghabisi suami dan anak tiri. (kompas.com/istimewa)
Ia memberanikan diri untuk meminta suaminya, Edi, menjual rumahnya di kawasan Lebak Bulus. Namun ditolak.
Aulia merasa sakit hati dan mulai merencanakan pembunuhan terhadap suami dan anak tirinya pada Juli 2019.
Ia berharap, rumahnya dapat disita oleh bank setelah menghabisi nyawa Edi dan anak tirinya, Dana.
"Saya pikirannya waktu itu simpel (sederhana) saja. Dengan Pak Edi enggak ada (meninggal), Dana enggak ada, rumah itu bisa disita bank dan sisanya (uang) juga enggak banyak," kata Aulia.
Baca: Misteri Peranan Tokoh PKI dan CIA di Balik Pembunuhan 6 Jenderal hingga Siapa Dalang G30S Sebenarnya
2. Racuni Suami dengan Sianida
Kali ini kasus serupa kembali terjadi di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Seorang istri nekat menyewa dua pembunuh bayaran serta berencana meracuni suaminya sendiri menggunakan sianida.
YL (40) pun akhirnya diamankan Kepolisian Sektor Kelapa Gading Jakarta Utara.
Peristiwa terungkap setelah sang suami berhasil melarikan diri saat akan dibunuh di Jalan Beger, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Dikutip dari Kanal Youtube KOMPASTV, kejadian ini dilatar belakangi oleh rasa cemburu YL kepada sang suaminya, VT yang diduga memiliki wanita pujaan lain.
"Berawal dari adanya hubungan asmara yang di luar nikah, artinya adanya wanita idaman lain dan pria idaman lain," ujar pihak kepolisian.
"Jadi dalam satu keluarga ini terjadi kerenggangan di mana ibu YL mencemburui bapak VT telah berselingkuh atau memiliki wanita idaman lain," lanjutnya.
Modus yang dipakai YL adalah dengan mencampurkan racun sianida ke dalam botol air minum serta jamu masuk angin suaminya.
YL tidak sendiri.
Ia dibantu oleh BHS (33) yang merupakan sopir sekaligus selingkuhannya.
"Dalam perencanaan, awalnya saudari YL dan BHS ini merencanakan akan membunuh suaminya dengan racun sianida yang mana racun itu sudah dibeli," kata kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Budhi Herdi Susianto, Selasa (02/10/2019).
Namun apesnya, YL justru ditipu oleh selingkuhannya itu.
Di mana saat hendak membeli racun sianida, BHS mengaku akan membelinya langsung di Singapura dengan harga S$ 3 ribu atau sekitar Rp 30 juta.
Padahal, BHS hanya membelinya secara online dangan harga tak lebih dari Rp 500 ribu.
Hal ini dimanfaatkan BHS untuk memeras harta YL dan menghambur-hamburkannya.
"Racun sianida itu terbukti dibeli secara online di Indonesia. Itu hanya pengakuan BHS kepada YL agar diberikan uang yang lebih untuk membeli barang tersebut," kata Budhi.
Namun sudah mahal-mahal dibeli, YL malah mengaku tak berani mengeksekusi dengan memberikan minuman beracun sianida kepada suami.
"Rupanya saudari YL tidak berani memberikan barang-barang yang sudah dicampur dengan racun sianida itu kepada suaminya. (Racun sianida) tidak kunjung diberikan," kata Budhi.
Alhasil, rencana pembunuhan ini pun gagal.
Lalu keduanya pun kembali merencanakan aksi pembunuhan dengan rencana kedua.
Namun lagi-lagi, YL kembali tipu oleh BHS.
Saat itu, uang Rp 300 juta hasil dari gadai mobil dan emas milik YL justru dipakai BHS untuk foya-foya.
"Faktanya, BHS membayar kedua pembunuh bayaran itu hanya sebesar 100 juta rupiah, 200 juta rupiah sisanya digunakan BHS untuk foya-foya," terang Budhi seperti yang dikutip dari Tribun Jakarta.
Namun kendati sudah mengerahkan pembunuh bayaran, eksekusi pembunuhan kedua yang dilakukan pada 13 September ini pun kembali gagal.
VT yang saat itu kena tikam oleh kedua pembunuh berhasil kabur menggunakan mobilnya menuju rumah sakit untuk meminta pertolongan dan kemudian melaporkannya ke pihak kepolisian setempat.
Baca: Berkali-Kali Ditikam di Bagian Leher dan Perut, Pria Ini Masih Bisa Selamat, Percobaan Pembunuhan
3. Sewa Pembunuh Bayaran untuk Habisi Anak Kandung
Seorang ibu di Indramayu, Jawa Barat menyewa pembunuh bayaran (algojo) untuk menghabisi anak kandungnya.
Tak cuma itu, ibu bernama DRH (50) ini juga memakai skenario dukun, laiknya Aulia Kesuma.
Jasad sang anak, Carudin ditemukan mengenaskan di Hutan Lindung Gunung Kalong, Desa Cikawung, Blok Ciselang, Kecamatan Terisi.
Berdasarkan laporan wartawan Tribun Jabar di Indramayu, sang ibu meminta pembunuh bayaran (algojo) berinisial IG untuk melenyapkan nyawa sang anak.
IG pun mengajak eksekutor lainnya, WRSN, WRD, BJ, dan PJ.
Rencana jahat itu pun dilakukan pada 26 Agustus 2019.
Rupanya ada skenario khusus yang dilancarkan mereka.
Mulanya, Carudin diajak melakukan ritual.
Kepada korban, pelaku mengajak mendatangi seorang dukun.
Dukun itu berada di padepokan milik IG di Hutan Lindung tersebut.
Ternyata dukun itu diperankan pelaku lainnya, yakni WRSN.
Akhirnya, Carudin pun terbujuk dan pergi ke hutan di Indramayu itu.
Ia berkendara menggunakan mobil Toyota CAMRY miliknya.
Tak sendiri, para algojo sadis pun turut ikut menggunakan motor.
Ada motor yang kala itu mengikuti Carudin.
Setelah sampai di hutan, para algojo sadis itu langsung beraksi.
Mereka menyerang korban menggunakan batu besar.
Bagian kepala belakangnya pun menjadi sasaran.
Korban pun tak berdaya hingga akhirnya tewas.
Setelah melancarkan pembunuhan sadis di Indramayu, para eksekutor langsung menghubungi ibu korban.
Mereka langsung meminta uang sesuai yang dijanjikan.
Kemudian, DRH, si otak pembunuhan memenuhi janjinya.
Ia memberikan uang Rp 20 juta untuk para algojo yang menghabisi putranya.
DRH pun ditangkap polisi.
Tak hanya itu, WRS dan WRD pelaku pembunuhan Carudin pun sudah diringkus.
Sisanya, PJ, BJ, dan IG masih buron.
Ada fakta mengejutkan di balik kenekatan DRT menghabisi anaknya.
Carudin yang sudah memiliki empat istri itu mengakui orientasi seksualnya yakni LGBT setelah sekian tahun dipendam.
Awalnya, istri ketiga Carudin mengadu pada mertua.
Baca: Dituduh Sengaja Tabrak Puluhan Hewan, Seorang Remaja Ditangkap Polisi, Diproses Hukum Serius
Ia mengatakan Carudin menyukai sesama jenis alias LGBT.
Oleh sebab itu, istri ketiga Carudin itu berniat untuk menceraikan dia.
Saat itu DRH tidak langsung mempercayai pengakuan istri ketiga Carudin.
"Baru ketahuan beberapa tahun terakhir, istrinya yang ketiga bicara langsung ke saya," kata DRH saat konferensi pers di Mapolres Indramayu, Jumat (27/9/2019), seperti yang ditulis Tribun Cirebon.
Akhirnya, Carudin mengaku sebagai penyuka sesama jenis atau gay pada sang ibu, ketika ayahnya meninggal.
Ayahnya meninggal beberapa tahun yang lalu.
Padahal Carudin sudah memiliki empat istri dan dua anak.
"Mah, saya itu tidak bisa suka sama perempuan. Saya pengennya suka sama sesama jenis," ucap DRH menirukan pengakuan korban.
Mendengar hal tersebut membuat DRH naik pitam.
Ia tak setuju dengan orientasi seksual DRH.
Sejak saat itulah, ulah Carudin semakin menjadi.
Ia menguras harta sang ibu untuk memenuhi gaya hidup glamornya.
Sawah yang harganya Rp 100 juta pun dijual Carudin.
Selain menjual sawah, Carudin juga kerap meminta uang kepada ibu.
Ia juga menagih harta warisan tanah kepada DRH.
Bila keinginannya tidak terpenuhi, Carudin akan menyiksa DRH.
Bahkan, ancaman membunuh juga dilontarkannya.
Karena tak tahan, DRH sempat ingin melaporkan anaknya itu ke polisi.
Ia sudah tak kuat lagi disiksa oleh anaknya sendiri.
Namun, niat tersebut ia urungkan karena tak tega melihat anak satu-satunya itu mendekam di penjara.
DRH justru memilih untuk melenyapkan nyawa sang anak.
Ia menyewa lima orang pembunuh bayaran.
Mereka adalah WRSN (55), WRD (27), PJ (17), BJ (16), dan IG (30). (Surya/Pipit Maulidiya)
Follow Instagram @tribun_manado:
BERITA TERPOPULER: Cerita Sulemi, Anggota Cakrabirawa Penjemput AH Nasution saat G30S PKI: Saya Katakan Sesuai Lihat
BERITA TERPOPULER: Terkait Siswa SMP Meninggal saat Diganjar Hukuman Berlari, Polsek Mapanget Akan Periksa Oknum Guru
BERITA TERPOPULER: Vanessa Angel Mandi Bareng 5 Pria, 4 Orang Tak Pakai Baju, Ada yang Sebut Vicky Prasetyo
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO TV:
Sumber Surya.co.id