Namun dua kampung itu sudah berdamai dua pekan lalu.
Korban materiil juga berjatuhan.
Sebanyak sepuluh mobil yang ikut iring iringan duka Minggu (29/9/2019) rusak setelah dilempari batu di Desa Dumoga.
Kapolres Kotamobagu AKBP Gani Siahaan melalui Kasubbag Humas AKP Rusdin Zima.
Zima mengatakan pihaknya sudah menggelar upaya perdamaian dua desa yang bertikai pada Minggu malam.
"Aparat juga masih berjaga disana," kata dia.
Dikatakannya penyebab tarkam seperti yang lalu lalu, dipicu masalah sepele.
"Lantas membesar," kata dia.
Sebut dia, berawal dari saat warga Desa Tambun melakukan penjemputan jenazah warga setempat yang meninggal dunia menuju ke rumah duka.
Saat itu peserta iring iringan yang mengendarai sepeda motor menggas motornya di Desa Dumoga.
Warga Dumoga yang terusik melakukan pelemparan batu ke arah iring iringan.
"Kemudian pecah bentrok antar warga," kata dia.
Dikatakan Zima, aparat kepolisian melakukan pengamanan dibantu anggota TNI. (Art)
Baca: Bebby Fey Sebar Foto Atta Halilintar di Atas Ranjang, Sunan Kalijaga: Apa Sih Maunya?
Baca: Ade Irma Suryani, Putri Jenderal Nasution Tewas Ditembak di Malam G30S PKI: Papa, Apa Salah Adek
Baca: Peringatan Dini BMKG Hari ini, Senin 30 September 2019, Gelombang Tinggi Capai 2,5 hingga 4 Meter
Facebook Tribun Manado :
Baca: Mahasiswa Gelar Demonstrasi di Hari Paripurna Terakhir DPR RI: Tuntutan Kami Sama dengan Kemarin
Baca: Rektor Institut Pertanian Bogor Kaget Ada Dosennya Yang Ditangkap Polisi Terkait Bom Molotov
Baca: Telur Jadi Andalan Banyak Orang Sebagai Menu Praktis, Begini Cara Mudah Mengupas Kulitnya
FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN MANADO
Subscribe YouTube Channel Tribun Manado :
Baca: Kebakaran Terjadi, Diduga Api Dari Rumah Penjual BBM, Belum Ada Yang Tahu Pasti, Tiga Rumah Terbakar
Baca: Karena Kata-katanya, Sergio Ramos Terancam Hukuman Tak Boleh Bela Real Madrid Dalam Empat Laga
Baca: Kisah Soeharto, Dapat Kiriman Misterius Jelang G30S, Ajudan & Bu Tien Tak Tau: Kiriman yang Ganjil