Baca tanpa iklan
TRIBUNMANADO.CO.ID - Petarung wanita UFC asal Georgia, Liana Jojua terpaksa harus mengakui keunggulan sang lawan di ajang UFC 242 yang digelar di Abu Dhabi, Uni Emirat.
Liana Jojua dipaksa menyerah dari Sarah Moras di ronde ketiga pertandingan yang digelar di The Arena, Abu Dhabi pada Sabtu (7/9/2019) waktu setempat.
Pertarung wanita berparas cantik dan seksi ini menjadi salah satu dari empat atlet UFC lain yang bertanding dalam ajang tersebut.
Ajang yang menampilkan laga utama Khabib Nurmagomedov versus Dustin Poirier ini juga mempertemukan dua petarung wanita lain.
Yakni Joanne Calderwood dari Skotlandia melawan Andrea Lee dari Amerika Serikat yang kemudian dimenangi oleh Joanne.
Pasca mengakui kekalahan dari sang lawan, Liana Jojua kemudian mengungkapkan permintaan maaf untuk para penggemarnya.
Menariknya, ungkapan maaf itu diunggah pada akun Instagram pribadi disertai wajah babak belur sosok wanita berusia 24 tahun ini.
Berita Populer
Baca: Benarkah BJ Habibie Meninggal Dunia? Ini Kebenarannya!
Baca: Sempat Kepergok Dugem Dengan Pria Lain, Penampilan Kontras Gisella Anastasia Kini Jadi Sorotan
Baca: Ajakan Duel Tak Kesampaian, Mario Merusak Pintu Dengan Parang
“Terima kasih atas dukungannya, kepada mereka yang mencoba menghibur saya, semuanya baik-baik saja. Saya akan menghadapinya dan kembali sesegera mungkin," tulis Liana Jojua.
“Terima kasih untuk klub saya Akhmat MMA dan pelatih kepala saya Murad Bichuev untuk semangat yang Anda berikan kepada saya. Maaf saya tidak dapat memenuhi harapan Anda.
"Saya berharap mampu menampilkan diri saya yang lebih baik di pertarungan selanjutnya, saya adalah salah satu pejuang yang bisa belajar banyak dari satu kekalahan." tulisnya lagi.
Pada unggahan yang lain, Liana memperlihakan kondisi wajahnya yang babak belur setelah pertandingan melawan Sarah Moras.
Meski demikian ia mengaku tetap optimis untuk dapat melakoni pertandingan-pertandingan selanjutnya.
Perlu diketahui, laga Liana Jojua melawan Sarah Moras juga merupakan laga promosi pertama pertandingan sektor wanita di Uni Emirat Arab.
Tentunya hal tersebut merupakan kebanggaan tersendiri bagi Jojua yang sempat ditentang sang ibu ketika memutuskan ingin menjadi petarung UFC.