Korban pun sempat dilarikan ke rumah sakit utuk mendapatkan pertolongan.
Namun sayang nyawa Santi tidak tertolong setelah mendapat luka di kepala dan leher.
Pihak kepolisian pun mengetahui kejadian tersebut, setelah adanya laporan dari warga sekitar.
"Kami langsung mengecek TKP (tempat kejadian perkara) dimana penganiayaan itu terjadi, di Desa Lubuk Sakti Kecamatan Indralaya," ucap Kapolsek Indralaya AKP Bambang Julianto, Kamis (5/9/2019).
Di TKP polisi menemukan besi yang berukuran kurang lebih 1,5 meter.
Besi tersebut diduga digunakan pelaku untuk memukul kepala Santi hingga tewas.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Kamis (5/9/2019), selain itu polisi juga menemukan sejumlah uang yang terkena noda darah di lantai rumah, dan ditemukan juga sebuah korek api gas.
Jika pelaku menyebutkan motif cekcok karena masalah pergi ke pasar, pernyataan berbeda disampaikan oleh AKP Bambang Juliantono.
Bambang Julianto menduga penganiayaan dilakukan karena pelaku merasa cemburu.
“Pelaku cemburu dan menuduh istrinya Santi menjalin hubungan dengan orang lain,” ucap Bambang Julianto, Rabu (4/9/2019).
Dikutip TribunWow.com dari Sripoku.com, Kamis (5/9/2019), para tetangga menyebut pasangan suami istri tersebut memang sering beradu mulut.
Namun para tetangga enggan untuk memberikan teguran, karena tidak ingin ikut campur masalah rumah tangga orang lain.
"Kami tak berani kalau mereka sudah bertengkar, kan masalah rumah tangga mereka," ujar Yus'a (50), tetangga korban.
Sedangkan keluarga korban yang mengetahui alasan E melakukan tindak pembunuhan merasa tidak percaya.
Paman korban yang bernama Siswanto (50) menyebut Santi dan E selalu bersama-sama baik di rumah ataupun saat berjualan di Pasar Indralaya.