TRIBUNMANADO.CO.ID - Bandara DC Saudale adalah bandar udara yang terletak di pulau paling selatan Indonesia.
Bandara DC Saudale merupakan bandar udara satu-satunya di Pulau Rote.
Bandara yang masuk ke dalam pemerintahan Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini ternyata memiliki sejarah panjang yang melibatkan langsung warga Rote.
Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Ditjen Perhubungan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) S. Charles B. Malaikosa menyebut Saudale sudah ada sejak 1969.
Tapi katanya, saat itu bandara belum bernama Saudale.
"Namanya waktu itu masih Bandara Lekunik.
Setelah 2010 baru ganti nama jadi Saudale.
Baca: Ini Tarif Baru Grab dan Gojek, Berlaku Mulai Tanggal 2 September 2019
Baca: Fakta Seorang Lelaki Paksa Adik Ipar Layani Nafsunya, Pengantin Baru Itu Khilaf Sampai 7 Kali
Baca: Hindari 6 Jenis Sayuran Ini Bagi Anda Penderita Asam Urat, Cegah Sebelum Terlambat
FOLLOW FACEBOOK TRIBUN MANADO
Diresmikan oleh Bupati Rote Ndao saat itu," cerita Charles.
Pemberian nama DC Saudale tak lepas dari peran almarhum David Constantijn Saudale.
Di tahun 1969, Saudale memimpin masyarakat Rote untuk membangun bandara.
"Saat itu Saudale menjabat sebagai pembantu Bupati wilayah Rote Ndao Kabupaten Kupang.
Saudale memimpin rakyat Rote untuk membangun bandara secara gotong royong, berswadaya," tutur Charles.
Pekerjaan berjalan hingga 1976. Saat itu panjang landasan mencapai 900m x 27m dengan nama Bandara Lekunik Rote.
Sejak 1976, menurut penuturan Charles, setelah diselesaikan pengerjaan landasan,
kemudian dilakukan penerbangan perdana oleh pesawat misionaris jenis Dakota yang berkapasitas 6 penumpang.
Baca: 9 Kisah Menarik Pelantikan Anggota DPRD: Bawa 3 Istri hingga Berangkat Naik Traktor
Baca: Terus Dirumorkan Hengkang dari Juventus, Paulo Dybala Mengindikasikan Bakal Bertahan
Baca: Berikut Alasan Junk Food Digemari Banyak Orang Meski Tidak Sehat
FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN MANADO
"Kemudian berlanjut sebagai penerbangan perintis, berjalan hingga tahun 1993," ujar Charles.
Singkat cerita, tahun 2010 terjadi perubahan nomenklatur.
Sehingga nama Bandara Lekunik diubah menjadi Bandara DC Saudale.
"Berdasar pada SK Menteri Perhubungan RI No. KP.III Tahun 2010 dan dikukuhkan oleh Bupati Rote Ndao tanggal 30 Oktober 2010," kata Charles.
Sejak 2015 sampai sekarang, katanya, penerbangan komersil dilayani oleh maskapai Lion Group dengan pesawat Wings Air berjenis ATR-72.
"Pesawatnya berkapasitas 72 orang penumpang dengan rute Kupang-Rote-Kupang setiap hari," kata Charles.
Baca: Potret Rowo Bayu Banyuwangi, Telaga yang Dikaitkan dengan Kisah KKN Desa Penari
Baca: Ramalan Zodiak Besok Minggu 1 September 2019: Pisces Tidak Tenang, Aquarius Jangan KEPO
Baca: Pesona 3 Pulau Bolmong Yang Bisa Mengalahkan Keindahan Bali
Menjajal Penerbangan Rote-Kupang
Tribunnews.com ditemani Tim Biro Komunikasi dan Publik (BKIP) Kemenhub pun berkesempatan menjajal penerbangan dari Rote menuju Kupang pada Jumat (30/8/2019) kemarin.
Menumpangi pesawat jenis ATR 72-600 milik Wings Air, maskapai satu-satunya yang melayani rute penerbangan.
Tribunnews.com dan Tim BKIP Kemenhub terbang menuju Kupang dalam rangkaian kegiatan bertema 'Menyambung Nusantara, Merajut Bangsa'.
Tak dirasa, seperti kata Charles, pesawat sudah tiba di Bandara El Tari Kupang, NTT dalam waktu 30 menit.
Berangkat tepat pukul 14.30 WITA, pesawat yang ditumpangi sudah tiba di El Tari pukul 15.00 WITA.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Baca: Konsumsi Air Rebusan Daun Salam Secara Rutin, Dan Rasakan 9 Manfaat Berikut
Baca: Banyak Tim Baru Menunjukkan Minat Berlaga di Formula 1, Namun Tim Itu Harus Menunggu hingga 2022
Baca: Drawing Liga Europa - Dendam Lama Manchester United yang Usianya Setengah Abad
SUBCRIBE TRIBUN MANADO TV