Ini Cara Lapas Manado Antisipasi Peredaran Narkoba di Lapas
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pasca-penemuan barang terlarang berupa serbuk kristal yang dicurigai narkotika jenis sabu, di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Manado, langsung ditindaklanjuti Ditresnarkoba Polda Sulut, Jumat (30/8/2019).
Kombes Eko Wagiyanto Diresnarkoba Polda Sulut dihubungi Tribunmanado.co.id, membenarkan sudah menerima informasi secara lisan oleh pihak Lapas Kelas IIA Manado dan sudah mengirim personilnya untuk menuju tempat kejadian perkara (TKP).
"Mengenai hasilnya harus Presisi atau dicek kebenarannya oleh lembaga atau instansi terkait seperti BNN, BPOM, Balai Tera atau Disperindag," kata Eko.
Pihaknya bisa juga melakukan uji atau tes terkait berat atau kandungan serbuk kristal yang diduga narkotika jenis sabu-sabu, menggunakan testkit . Namun untuk lebih memastikan harus dilakukan secara presisi.
Terpisah Kepala Lapas Kelas IIA Manado Sulistyo Wibowo menambahkan, setelah kejadian ini pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan Dirresnarkoba Polda Sulut.
Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) N alias Nofry masuk lapas karena kasus narkoba obat-obatan golongan 1.
BERITA POPULER:
> Viral Foto Leher Bripda Dedi Tertancap Panah Bentrok Kerusuhan Deiyai, Sebelumnya Diduga Telah Gugur
> Massa Bakar Pertokoan di Abepura, Jokowi: Rakyatku Papua Tenang, Saya Akan Bangun Papua
> Baru Menikah, Pria Ini Dilaporkan Istrinya Sendiri ke Polisi, Penyebabnya Karena Sentuh Adik Ipar
"Mereka masih tertarik dengan narkoba sehingga melakukan ini," kata Wibowo.
Dijelaskannya, pihak Lapas terus dan selalu waspada terhadap kondisi seperti ini dan puji Tuhan, berkat petunjukNnya, ada kejadian seperti ini di Lapas Kelas IIA Manado dan berhasil diantisipasi.
Peredaran narkoba di lapas kata Wibowo ibarat bermain petak umpet, kadang diketahui kadang tidak.
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO:
Dalam kasus ini pihak Lapas mengatakan, tidak akan menutup-nutupi pihaknya komitmen dan tegas melakukan pencegahan meski tak semudah seperti berkata-kata.
"Tentunya modal kami juga adalah terus berdoa kepada Tuhan," tambahnya.
Kasus seperti ini di Lapas kelas IIA Manado baru pertama kali terjadi.