TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang satpam kompleks perumahan menemukan ada ular.
Dia pun menangkapnya.
Setelah itu dia bermain dengan ular.
Setengah jam kemudian dia pun lemas. Ternyata sudah digigit.
Seorang petugas sekuriti tewas setelah digigit ular warna hitam putih jenis Weling.
Korban menghembuskan nafas terakhir ketika mendapatkan pertolongan medis.
Iskandar (45), petugas keamanan perumahan mewah Cluster Michelia, Gading Serpong, Tangerang, Banten sempat memainkan ular berbisa jenis Weling setelah berhasil ditangkapnya.
Baca: Polisi Pangkat Tiga Melati Adu Mulut Dengan Sat Pol PP Saat Dini Hari di Tempat Hiburan Malam
Baca: Cerita Saksi Mata Kerusuhan, Pintu Dilempar dan Didobrak Massa, Dia dan Anaknya Tahan Pakai Tangan
Baca: Ingin Minyak Goreng Selalu Jernih Meski Sudah Digunakan, Ikuti Tips Ini
Facebook Tribun Manado :
Baca: Lima Hari Lagi Polisi Lalu Lintas Seluruh Indonesia Akan Gelar Operasi Patuh, Ini Jadwalnya
Baca: Larang Gisel Bawa Wijin ke Rumah, Gading Marten Bantah Kabar Belum Bisa Move On dari Mantan Istri
Baca: 7 Fakta Atta Halilintar Jadi Youtuber Terkaya ke-8 di Dunia, Tak Banyak yang Tahu!
Instagram Tribun Manado :
Komandan sekuriti perumahan, Musliman mengatakan, sesaat mendapatkan gigitan ular, korban masih terlihat bugar dan masih bermain dengan ular.
Bahkan, korban masih sempat bermain dengan ular bersama teman jaganya, Jaelani.
"Setelah telunjuk kirinya kena itu masih terlihat biasa. Pada bagian yang digigit juga tidak luka seperti luka serius dan memar. Jadi biasa aja," kata Musliman saat dihubungi Kompas.com, Jumat (23/8/2019).
Namun selang 30 menit, tepatnya pukul 19.30 WIB, korban langsung mengalami lemas.
Saat itu korban langsung dibawa warga ke rumah sakit.
Korban awalnya dibawa ke Rumah Sakit Bethsaida, kemudian dirujuk karena peralatan yang kurang memadai.
Korban kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Umum Tangerang.
"Sebelum meninggal itu korban sempat ditangani dirumah sakit," kata Musliman menyambung.
Pukul 04.30 WIB, korban menghembuskan nafas terakhir yang diduga racun sudah tersebar ke seluruh tubuh.
Ular Sering Muncul
Munculnya ular berbisa jenis Welang di Cluster Michelia bukan pertama kali terjadi.
Sebelumya ular berbagai jenis juga muncul sejak awal 2019.
"Memang penemuan ular bukan pertama kali. Cuma kebetulan ini yang sampai ada korban," kata Nur Rahman, General Manager Security Paramount yang menaungi seluruh keamanan di wilayah Gading Serpong saat dihubungi, Jumat.
Data yang didapat Kompas.com, pada bulan Februari dan Maret 2019, ular sempat muncul di rumah warga.
Lalu April 2019, ular juga ditemukan di area taman bermain.
Nur Rahman mengatakan, lantaran banyaknya kasus munculnya ular, pihaknya memberikan pelatihan kepada petugas keamanan mengenai penanganan ular.
Ia menilai, peristiwa tersebut terjadi karena kesalahan dalam penangkapan ular berbisa dengan warna belang hitam dan putih itu.
"Kan harusnya pegang kepalanya. Tapi dia pegang badan ular. Memegangnya salah. Padahal prosedurnya bukan begitu," katanya memaparkan.
Tentang Ular Weling
Weling atau ular Weling (Bungarus candidus) adalah sejenis ular berbisa dari suku Elapidae; menyebar di Asia Tenggara hingga ke Jawa dan Bali.
Di beberapa tempat dikenal sebagai ular belang, nama yang juga disematkan bagi ular welang (B. fasciatus).
Ular warakas dari daerah Cirebon-Indramayu dan sekitarnya adalah bentuk hitam (melanistik) dari Weling.
Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Blue krait atau Malayan krait.
Bisa ular weling bersifat mematikan dan menimbulkan gejala sebagaimana bisa ular Elapidae pada umumnya, kecuali kobra.
Sifat utamanya adalah racun saraf (neurotoxic), yang dapat berakibat rusaknya jaringan saraf dan membawa kelumpuhan.
Gigitan kobra yang mengandung bisa, akan menimbulkan rasa sakit yang sangat dan pembengkakan di sekitar luka, meskipun kadang-kadang gejala ini tidak muncul.
Di pihak lain gigitan weling tidak demikian, yakni cenderung tidak menimbulkan sakit berlebihan atau bengkak di lokasi luka, tetapi dapat berakibat fatal.
Bila bisa –melalui gigitan ular– masuk dalam jumlah cukup besar ke dalam tubuh, beberapa waktu kemudian akan timbul gejala-gejala keracunan yang khas.
Untuk ular-ular Elapidae, gejala ini misalnya adalah kelopak mata yang memberat, kesulitan menelan, dan belakangan, kesulitan untuk bernafas; serta pada akhirnya kegagalan kerja jantung.
Rata-rata selang waktu antara masuknya bisa melalui luka hingga tibanya kematian, untuk kasus gigitan Elapidae, berkisar antara 5 hingga 20 jam.(*)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Bagaimana Ular Weling Bunuh Iskandar Sekuriti Perumahan Mewah? Berikut Kronologi Kejadian
Youtube Channel Tribun Manado :