Satpam Dipatuk Ular

Mitos Mengisap Darah Jika Dipatok Ular, Pelajaran dari Insiden Satpam yang Tewas Digigit Ular

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

satpam-meninggal-dipatuk-ular

FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN MANADO

Pakar reptil dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Amir Hamidy mengungkapkan, Iskandar sebenarnya memiliki kesempatan besar untuk sintas.

"Pertama karena kita tahu pasti jenis ular yang menggigit. 

Ular weling. Itu sudah ada antivenom-nya," ungkap Amir.

Salah satu tantangan terbesar dalam penanganan gigitan ular adalah identifikasi jenis yang menggigit.

Pasalnya, kerap kali ular langsung lari setelah menggigit.

"Dalam kasus satpam itu, karena satpamnya juga sempat memegang ularnya,

kita sudah tahu pasti. Jadi akan memudahkan penanganan sebenarnya," ungkapnya.

Baca: Karena Penyakit Aneh, Ahmad Dhani Harus Dipindahkan ke Sel Khusus di Penjara

Baca: Berikut Rekomendasi Menu Sarapan, Kuliner Lezat dari Daerah Papua

Baca: Prosedur Pengobatan Gangguan Ginjal, Anda Tak Harus Cuci Darah

FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN MANADO

Kematian Iskandar merupakan cermin kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang penanganan pertama korban gigitan ular.

Korban harusnya berusaha bergerak sesedikit mungkin alias diimobilisasi dan dibawa ke rumah sakit setelah mengalami gigitan.

Tindakan menangkap ular dan memainkannya turut berkontribusi pada kegagalan penanganan.

"Bisa dibayangkan gerakan sangat aktif saat menangkap dan memainkan ular.

Itu mempercepat penyebaran bisa," kata Amir.

Tri menuturkan bahwa meskipun antibisa ular tidak tersedia, Iskandar sebenarnya tetap berpotensi besar untuk selamat.

Halaman
1234

Berita Terkini