TRIBUNMANADO.CO.ID - Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey memberikan Kuliah Umum Kebangsaan “Prospek dan Potensi Investasi Sulawesi Utara”.
Kuliah umum itu diselenggarakan Ikatan Alumni (Iluni) Universitas Indonesia Pascasarjana di Gedung IASTH Pascasarjana UI, Jumat (23/08/2019) kemarin.
Warga Kawanua di Jakarta, Stefi Rengkuan menjadi peserta dalam kegiatan.
Ia memberikan kesan dan pesan soal kuliah umum itu kepada tribunmanado.co.id melalui rilis, Sabtu (24/08/2019).
Ini cerita lengkapnya :
Pada siang panas udara Jakarta, saya ditelepon oleh penulis buku Penguasa Dinasti Han Leluhur Minahasa, Weliam H Boseke.
Ada undangan dari Ketua Iluni Pasca Sarjana UI, Dr. Audrey Tangkudung, untuk hajatan Kebangsaan. Pemateri tunggal, Olly Dondokambey, Gubernur Sulawesi Utara.
Ada banyak pikiran muncul, termasuk hal-hal yang dikritik kalangan tertentu tentang kiprah beliau. Tapi kalau mau fair, ada banyak sekali pembangunan sedang berjalan gencar sejak beliau menjabat.
Alangkah baik dan berguna kalau saya sebagai warga Kawanua juga mau membuka diri untuk melihat lebih komprehensif apa yang beliau desain dan sudah beliau lakukan dan akan terus perjuangan.
Setelah mengikuti presentasi beliau bertajuk "Prospek dan Potensi Investasi di Sulawesi Utara", saya termasuk yang mengalami pertobatan persepsi.
Dari mispersepsi dan keraguan menjadi pengetahuan dan keyakinan akan integritas dan kapasitas kepemimpinan Sang Gubernur.
Terlebih juga dari pertanyaan-pertanyaan kritis dari para peserta yang antusias, beliau bisa menjawab dengan smart lincah dan nampak sekali ketajaman pikir dan kebeningan nuraninya.
Tidak ada yang disembunyikan.
Nama besar gubernur yang bermarga Dondokambey ini ternyata memang dibuktikan dari bagaimana pemimpin itu menjalankan kepemimpinannya demi pembangunan dan kesejahteraan bangsanya.
Kususnya Sulawesi Utara yang ibukotanya berada di wilayah petuanan adat Minahasa, tanah leluhur.
Mengikuti paparan beliau di hadapan pimpinan Program Kajian Stratejik dan Global Pasca Sarjana UI, para alumni UI, para akademisi dan intelektual serta tokoh KKK, makin jelas kemajuan dan potensi besar yang akan terealisasi.
Justru di masa kepemimpinan Gubernur yang baru terpilih kembali sebagai Bendahara Umum Partai Pemenang Pileg dan Pengusung Utama Pemerintahan Jokowi dan Ma'aruf periode 2020-2025 mendatang.
Diam-diam Olly terus memikirkan dan melangkah maju membuat gerakan sejak pelantikan ya 12 Februari 2016.
Pada bulan Maret tahun itu juga penerbangan pertama Manado Guangzhou dimulai.
Kisah di balik itu sungguh mengharukan, sang gubernur yang punya visi misi dan cara praktis mencapainya, sanggup memenuhi persyaratan-persyaratan yang diminta Pemerintah Tiongkok.
Praktis hanya sekitar dua minggu, untuk mau bekerja sama dalam wisata dengan Sulawesi Utara, antara lain mesti mengurus bebas visa bagi turis China dan pengurusan bea cukai mesti ada di Manado bukan di Makasar lagi.
Fabian Pascoal sebagai moderator menggarisbawahi peranan khas dan besar dari sang gubernur dengan menggambarkan kapasitas ya seperti semboyan raksasa Nokia di masa jayanya: Connecting People.
Kemampuan OD membangun relasi dengan pucuk pimpinan dan para pejabat pelaksana terkait di pelbagai bidang.
Tak mengherankan pendapatan daerah meningkat dua kali lipat, dari hanya 2 triliun menjadi 4 triliun walau menghadapi inflasi yang tinggi karna masyarakatnya yang agak konsumtif.
Mungkin satu-satunya ratas (rapat terbatas) yang pernah dibuat oleh presiden Jokowi adalah terjadi di Manado.
Maka keputusan langsung dari presiden kepada 5 menteri yang hadir sesuai permintaan gubernur, dan semua pembicaraan langsung dicatat dalam notulen di Sekretariat Negara, dan tinggal diproses di Bapenas, lalu (diharapkan) tahun 2020 semua rencana proyek itu siap dilaksanakan.
Sebagian infrastruktur fisik, seperti jalan tol Manado Bitung sudah tahap perampungan.
Rencana penambahan tol Bitung Amurang Lolak yang melewati Minahasa dan Tomohon.
Perluasan daya tampung penumpang dan perpanjangan landasan Bandara Samrat sehingga bisa didarati pesawat lebih besar dan bisa menampung 5-6jt penumpang setahun, beberapa kali lipat daya tampung sekarang.
Pelabuhan Bitung kembali digencarkan lagi sebagai Hub Port sehingga menjadi penyangga dan akses ekspor import untuk kawasan Timur yang akan berdampak juga perkembangan industri secara merata dan maksimal di seluruh pelosok.
Pembangunan Bendungan besar Kuwil Kawangkoan sedang berjalan, sehingga tak akan ada lagi banjir melanda Manado dan Minut, sekaligus sumber air minum bersih bagi warga kota.
Semua contoh konkrit pembangunan ini bisa terencanakan dan akan dilaksanakan karena kebijakan dan tindakan politis dari pusat sampai daerah menjadi lebih terkoneksi lebih baik.
Sosok gubernur sekarang ini adalah figur yang pas sesuai saat atau momen yang sudah menjadi kehendak yang Ilahi, bukan semata kehendak warga atau individu Olly semata.
Sebagai orang beriman kita percaya bahwa pemerintah adalah bagian dari realitas institusi dunia yang dikehendaki Tuhan sendiri. "Berikanlah apa yang menjadi hak kaisar dan apa yang menjadi hak Allah."
Ayat Alkitab ini menjadi salah satu ayat yang dikutip untuk mengakui posisi dan kedudukan sebuah jabatan pemerintahan.
Pengakuan atas otoritas dan institusi pemerintahan ini bisa ditemukan jg dalam Kitab suci agama Iain.*
Bagaimanapun juga, semua yang terjadi dalam sejarah, tidak lepas dari providentia divina, penyelenggaraan Ilahi, termasuk kepemimpinan sebuah negara dan semua elemen bagian dari negara (rakyat, wilayah, pemimpin) tak lepas dari jangkauan rencana Tuhan sendiri.
Ini dari sisi keyakinan berbasis kitab suci.
Bahwa kita terlahir sebagai orang Minahasa, orang Sangihe Talaud, dan orang Bolaang Mongondow di Bumi Nyiur Melambai adalah kenyataan yang terberi yang mesti disyukuri.
Dari sisi metafisis kultural dalam sejarah, para sejarawan sering mengungkapkan realitas terberi itu dalam apa yang disebut "takdir atau kehendak sejarah".
Sebuah ungkapan yang diangkat dari keyakinan beragama untuk menjelaskan secara spiritual (tak kasat mata) apa yang terjadi dengan keterpilihan seorang pemimpin dan suatu peristiwa terjadi di suatu ruang dan waktu tertentu.
Memaknai nama fam gubernur Sulut sekarang, kita akan dibuat termenung dan takjub.
Family name: Dondokambey, menurut Weliam Boseke punya kisah yang hebat dan mulia, ditemukan dalam syair pujian penuh hormat negara Shu (Han Shu) yang dinyanyikan Karema (Kai ren ma) pada saat upacara ritual maragesh yang berkisah tentang Leluhur Minahasa, khususnya pujian penuh hormat kepada Amangkasuruan yang tak lain adalah Liubei, sang Kaisar yang adalah kakek dari Toar.
Dondokambey atau Lolongkambey dibentuk dari dua unsur, yakni "lolong/dodong-dondo" berarti: Kaisar Liu Bei yang memeluk naga untuk menegakkan dinasty Han Raya.
Sleeping dragon atau naga tidur tak lain adalah sosok Zhuge Liang yang adalah salah satu dari 5 Petinggi Dinasti (dalam bahasa Han dibaca: Ng ang i).
Unsur "Kambey" tak lain adalah Jendral Kwan Yu atau disebut Kwang Kong, saudara angkat Liu Bei sendiri. Jendral ini pintar main kelung (tombak yang berbentuk perpaduan bentuk pisau belati kampak dan tombak .
Sudah kehendak sejarah juga, di kampus paling prestisius di Indonesia, pas dalam acara tanya jawab, Gubernur Olly menyitir buku Weliam H Boseke, yang berisi temuan tentang Leluhur Minahasa dan Penguasa Dinasti Han (abad ke-3) pada saat mengisahkan banyak kesamaan antara turis China dengan wajah penduduk lokal Minahasa.
Sampai sudah ada yang berjodoh dan diajak pergi nikah di tanah asal para leluhur tersebut.
Apakah kesamaan raut wajah ini kebetulan belaka, yang pasti perspektif linguistik dan arkeologis Weliam Boseke Penguasa Dinasti Han Leluhur Minahasa semakin kuat bukti tak terbantahkan.
Dan dalam sesi foto, sang gubernur berkenan menerima hadiah buku dari sang penulis sendiri.
Pada saat itu, saya sendiri merasa seperti dalam sebuah film dokumenter yang berkisah tentang sebuah peristiwa entah berantah dengan para tokoh dengan alur cerita yang terang benderang, tentang kisah suka duka sekelompok anak manusia, yang pada akhirnya bisa menemukan asal mula dan jejak leluhur mereka.
Sudah kehendak sejarah bahwa awal mula publikasi temuan besar ini, terjadi di Universitas Negeri Manado (Unima) yang berlokasi di pinggiran Danau Tondano, tahun 2016, hampir beriringan waktu dengan pelantikan gubernur Oly Dondokambey (Sang Kaisar yang memeluk sang Naga tidur untuk menegakkan kembali kekaisaran Han Raya dengan bantuan Jenderal besar dan para jenderal dan pejuang hebat lainnya.)
Entahkah pemaknaan nama fam sang gubernur terkait takdir sebuah kepemimpinan di Sulut ini bersifat spekulatif belaka atau terlalu dipaksakan, yang pasti adalah penemuan Weliam Boseke tentang asal usul leluhur Minahasa sungguh terbuka untuk dibedah kritis dan diverifikasikan sendiri oleh para peneliti siapa saja dan tentu saja orang Minahasa sendiri.
(Tribunmanado.co.id/David Manewus)
BERITA TERPOPULER :
Baca: Satpam Tewas 30 Menit Setelah Isap Darah karena Digigit Ular Weling, Dokter: Kesalahan Besar
Baca: Kapolres Ditembaki Tiga Kali, Empat Orang Bersenjata Lari ke Belakang Pasar, Satu Orang Tertembak
Baca: Ayah Kandung Suntik Anak Gadisnya yang Masih Berusia 14 Tahun Hingga 3 Kali
TONTON JUGA :