Baca tanpa iklan
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pertandingan lanjutan Ekstraklasa musim 2019-2020 antara Lechia Gdansk vs Wisla Krakow berlangsung di Stadion Energa Gdansk, Minggu (28/7/2019).
Pemain asal Indonesia, Egy Maulana Vikri dipercaya tampil sejak awal dalam pertandingan tersebut.
Ini merupakan debut pertama bagi Egy Maulana Vikri sebagai starter di Liga Polandia (Ekstraklasa) sejak bergabung dengan Lechia Gdansk sejak Maret 2018.
Pemain asal Sumatra Utara itu bermain sebagai sayap kanan dalam formasi 4-3-3 racikan Piotr Stokowiec.
Ia tidak bermain penuh, hanya satu babak saja. Di babak kedua Egy digantikan oleh Jaroslaw Kubicki.
Lechia Gdansk sendiri akhirnya tidak mampu memaksimalkan keuntungan sebagai tuan rumah karena laga berakhir imbang 0-0.
Hasil imbang ini membuat Lechia bertengger di peringkat 10 klasemen sementara Liga Polandia dengan koleksi dua poin.
Baca: 90 Kios di Pasar Tradisional Ditutup Lantaran Pedagang tak Bayar Retribusi
Baca: Hastuti Kehilangan Tulang Punggung Keluarga, Pesan Terakahir Almarhum Su Agar Nul Tetap Sekolah
Baca: Tambang Bakan Kembali Merenggut Dua Nyawa, Kapolda Sulut Akan Cek Kejadian
Pada laga pertama, Pasukan Bialo-Zieloni juga meraih hasil imbang 0-0 melawan LKS Lodz.
Tak maksimalnya skema permainan Lechia Gdansk tidak lepas dari Stokowiec yang menurunkan 10 nama baru dan merombak total starting line-up.
Para pemain Lechia Gdansk, termasuk Egy Maulana Vikri mendapat rating jelek dari salah satu media lokal kota Gdansk, Dziennik Baltycki.
Egy Maulana Vikri mendapat rating sebanyak 3. Menurut catatan mereka, pemain 19 tahun terlalu berambisi menunjukkan kehebatannya.
"Dia (Egy) bermain dengan ambisi, ia ingin menunjukkan siapa dirinya, akhirnya ia berakhir dengan cedera mata dan harus dilarikan ke rumah sakit."
"Dia tidak memenangi duel. Hanya satu momen yang bisa diingat yakni saat dia mengolongi Sadlok," tulis Dziennik Baltycki.
Memang ada satu momen ketika Egy berhasil melakukan nutmeg alias 'ngolongin' pemain Krakow sekaligus bek senior timnas Polandia, Maciej Sadlok.
Egy bahkan harus dihentikan secara kasar oleh Sadlok dengan sebuah pukulan di wajah.