Lifestyle

Sudah Rutin Jalan Kaki Tapi Berat Badan tak Turun? Ternyata Ini Penyebabnya

Editor: Finneke Wolajan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi.

Tubuh kita juga akan cepat beradaptasi dengan rintangan yang kita hadapi. Sehingga, ubahlah variabel rintangan tersebut untuk membakar kalori dengan jumlah yang sama dari waktu ke waktu.

"Jika setiap harinya kita berjalan selama 30 menit, tubuh akan menyesuaikan dan tidak lagi membakar kalori sebanyak sebelumnya."

"Jadi kita harus berjalan lebih cepat, menanjak atau lebih lama," kata Giamo.

Pola makan berpengaruh

Ahli gizi sekaligus founder Rooted Wellness, Sarah Rueven mengatakan, kita cenderung berlebihan menilai kalori yang terbakar ketika olahraga, dan mengabaikan kalori yang kita makan.

Ketika kita mengonsumsi lebih banyak kalori, maka seharusnya kita membakar lebih banyak agar target berat badan tercapai.

Rata-rata orang membakar sekitar 100 kalori untuk jalan kaki setiap 1,6 kilometer. Ini kurang lebih sama seperti apel berukuran besar jika diibaratkan makanan.

"Untuk menurunkan berat badan, seperti apa pun pola makan kita, kita harus memerhatikan defisit kalori," kata ahli gizi teregistrasi Lauren Harris-Pincus.

Ketika kita berolahraga, seringkali rasa lapar meningkat, dan kita seringkali pula merasa layak makan lebih sebagai bayaran dari usaha berolahraga.

Hal itu boleh, tapi tetaplah berhati-hati dalam mengonsumsi kalori.

Gabungkan dengan latihan lain

Selain jalan kaki sekitar 8.000- 12.000 langkah per hari, Canu menyarankan kliennya untuk melakukan latihan kekuatan 2-3 kali seminggu.

Ini sama dengan rekomendasi AHA bahwa orang dewasa perlu menambah latihan kekuatan setidaknya dua kali seminggu.

Namun, hasil terbaik mungkin akan kita dapatkan jika melakukan Latihan Interval Intensitas Tinggi (HIIT) tiga kali seminggu, yang menggabungkan kardio dan latihan kekuatan.

"Dengan melakukannya, tubuh akan membentuk otot dan berujung pada pembakaran lemak," kata pelatih tersertifikasi NASM, Hannah Viva.

Halaman
123

Berita Terkini