Awalnya kami kaget kok kepala bayi itu susah keluar, ternyata kepalanya dua.
Persalinan lama sekitar dua jam," kata Suyono.
Bayi sapi berkepala dua di Dusun Klaten, Desa Ngaringan, Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Rabu (17/7/2019).
Kelahiran bayi sapi cacat dengan kondisi kesehatan yang stabil ini menjadi anugerah tersendiri bagi Suyono.
Suyono pun berharap bayi sapi berkepala dua ini bisa terus terjaga kesehatannya hingga tumbuh menjadi dewasa.
"Biasanya satu jam setelah lahir, sudah bisa berjalan, tapi ini sudah berjam-jam belum bisa berjalan.
Baca: Tak hanya Ikut Program Diet, Polisi Gendut juga Harus Melakukan Kegiatan Keras Ini
Baca: Komisioner KPK Kesulitan Jawab Pertanyaan Pilihan Ganda: Ini Permintaan Ketua Pansel
Ya karena berat di kepalanya. Untuk makan, saya kasih susu dari induknya yang diperas.
Kata dokter sehat dan saya berharap bisa tumbuh besar dan normal. Akan saya pelihara dan tidak dijual," tutur dia.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Grobogan, dr Riyanto menyampaikan, pihaknya sudah mengecek ke lokasi dengan melakukan pengamatan dan membantu perawatan bayi sapi berkepala dua itu.
Menurutnya, bayi sapi itu lahir dari indukan sapi berjenis simental peranakan ongole (SimPo) dengan kode strawberry 61566 Q 75.
Riyanto pun menyebut apa yang terjadi ini adalah sebuah faktor kelainan genetik.
"Secara ilmiah, sapi berkepala dua ini memiliki pertumbuhan yang tidak sempurna saat proses pembelahan sel.
Proses pembelahan selnya itu mungkin pembentukannya kembar. Sehingga yang satu bagian tubuhnya tak sempurna.
Baca: Ini Tanggapan KPU soal Gugatan Mulan Jameela Dkk
Baca: Tetty Lirik 8 Daerah Pilkada: Begini Plot Golkar untuk Kota Manado dan Sulut
Seperti kembar siam. Salah satu tidak sempurna jadi menempel.
Umumnya, daya tahan tubuh kurang dan mempengaruhi umur," ungkap Riyanto. (*)
SUBSCRIBE YOU TUBE TRIBUN MANADO TV:
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Gempar Sapi Berkepala 2, Bermata 4, Moncong 2, dan Telinganya 2 di Grobogan, Lihat Penampakannya