TRIBUNMANADO.CO.ID - Kesibukan yang dialami seseorang saat sibuk atau fokus akan sesuatu hal membuat keinginan untuk pergi ke toilet jika sudah kebelet pipis menjadi disepelehkan.
Selain karena berada di tempat yang jauh dari toilet, banyak orang menahan pipis karena merasa "tanggung".
Biasanya 'kelakuan' seperti ini sering terjadi karena dikejar deadline, tanggung menunggu film hampir habis, atau sedang melakukan perjalanan jauh.
Lalu, apakah menahan buang air kecil atau kencing bisa berdampak pada kesehatan ?
Kandung kemih merupakan tempat penampungan urine yang siap dibuang oleh tubuh.
Kandung kemih bersifat elastis sehingga bisa merenggang lebih besar jika isinya semakin banyak dan akan kembali pada ukuran normal setelah isinya terbuang.
Dikutip Tribunpalu.com dari TribunJatim.com, orang dewasa yang sehat dapat menahan sekitar 450ml urine di dalam kandung kemih.
Sedangkan anak-anak di bawah usia 2 tahun dapat menyimpan hingga 113 ml urine.
Baca: INGAT, Realme X Rilis 25 Juli di Indonesia, Ini Keunggulan Spesifikasi dan Harganya
Follow Akun Facebook Tribun Manado:
Semakin dewasa seseorang, maka akan semakin tinggi pula kemampuan kandung kemih dalam menampung air kencing.
Ketika kita merasa ingin buang air kecil atau kencing, itu menandakan kandung kemih sudah terisi dengan cairan.
Respon ini merupakan proses yang akan melibatkan banyak otot, organ, dan sistem saraf yang bekerja untuk memberitahu jika saatnya untuk kencing.
Nah, bagaimana ya dampak menahan buang air kecil atau kencing bagai kesehatan tubuh?
Dilansir TribunPalu.com dari Healthline, kandung kemih yang hampir penuh akan mengaktifkan saraf disekitarnya untuk memberitahu kepada otak.
Otak akan mendapatkan sinyal dan memberi perintah untuk segara buang air kecil.
Saat menahan kencing, secara sadar kita sedang melawan sinyal yang diberikan kandung kemih untuk segera buang air kecil atau kencing.
Semakin merengang kandung kemih, maka rasa tidak nyaman pun akan semakin terasa.
Umumnya, tubuh diperbolehkan menahan kencing asal tidak terlalu lama.
Sebab, tubuh yang normal memiliki kemampuan alami dalam menahan air kencing keluar dari kandung kemih.
Namun, jika sering dilakukan, kondisi ini akan melemahkan tubuh dan memaksa kerja yang berlebihan pada otot dasar panggul dan membuatnya selalu aktif.
Hal ini bisa membuat tubuh mengalami nyeri kandung kemih atau penyakit lainya.
Baca: CATAT! Waktu Proses Gerhana Bulan Separuh 17 Juli 2019, Dapat Dilihat Langsung di Seluruh Indonesia
Baca: Penempatan Guru Pakai Sistem Zonasi Oktober Nanti, Grace Punuh : Tak Akan Ada Guru Menumpuk
Dilansir TribunPalu.com dari berbagai sumber, berikut dampak yang ditimbulkan akibat terlalu lama menahan buang air kecil atau kencing bagi tubuh:
1. Infeksi Saluran Kencing (urinary tract infection)
Jika seseorang mengalami ini, maka tubuh akan merasakan rasa tak nyaman sepanjang waktu.
Panggul dan perut akant terasa sakit dan merasa ingin kencing namun sebenarnya tidak ingin kencing.
Dilansir TribunPalu.com dari Hellosehat.com, Infeksi saluran kencing merupakan efek samping dari menahan kencing terlalu lama.
Ini terjadi karena bakteri di sekitaran pembukaan uretra (tabung yang membawa urin dari dalam kandung kemih ke luar) cenderung masuk kedalam.
Menurut Dr. Anthony Komaroff, Harvard Medical School, kejadian tersebut sangat umum terjadi jika menahan kencing terlalu lama.
2. Kandung Kemih menjadi sangat sensitif
Setiap orang memiliki tingat sensivitas kandung kemih yang berbeda-beda.
Ini terjadi karena dipengaruhi oleh makanan atau minuman yang dikonsumsi seseorang.
Tetapi menahan kencing dapat membuat kandung kemih dalam tubuh menjadi lebih sensitif.
3. Pembengkakan kandung kemih
Rata-rata kandung kemih bisa menyimpan cairan hingga 15 ons.
Jika seseorang meminum delapan gelas air sehari, maka jumlah cairan yang dikonsumsi sekitar 64 ons,
atau kandung kemih akan mampu menyimpan hingga sekitar seperempat air dari yang diminum setiap hari
Terkadang seseorang minum banyak air untuk menjaga jumlah cairan pada tubuh dan berharap ginjal bisa dalam keadaan baik.
Tetapi jika tidak diimbangi dengan membuangnya secara teratur akan berdampak buruk bagi kesehatan tubuh.
Alasan utama disarankan untuk meminum cairan yang tubuh adalah untuk membersikan ginjal,
tetapi juga harus diimbangi dengan memasukkan dan mengeluarkan secara teratur agar tubuh tetap seimbang.
Baca: DPRD Bolsel Gelar Rapat Paripurna Penyampaian Rancangan Plafon Anggaran APBD 2020
Baca: Nayodo Perintahkan Tarik Kendaraan Dinas Belum Lunas Pajak
FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN MANADO
SUBCRIBE TRIBUN MANADO TV
4. Batu Ginjal
Seseorang yang menahan kencing untuk alasan apapun harus siap untuk menderita batu ginjal.
Batu ginjal merupakan ''batu'' kecil yang terbantuk didalam ginjal karena kelebiha natrium dan kalsium.
Jika endapan mineral tidak dikeluarkan secara teratur melalui urin, maka natrium dan kalsium akan berubah bentuk menjadi batu.
Ketika tubuh ingin mengeluarkan melalui saluran kemih, tubuh akan merasakan sakit yang luar biasa.
Gejalanya meliputi pegal dipunggung bawah, mual, ada darah dalam urin, dan tentu saat kencing tubuh akan merasakan sakit sekali
Baca: Begini Gairah Wanita Berbulu Lebat, tapi Ada yang Bikin Hasratnya Mati
5. Gagal ginjal
Gagal ginjal merupakan kondisi medis dimana ginjal gagal menyaring racun dan limbah dari darah dan hasil dari infeksi menahan kencing.
Gejala gagal ginjal biasanya ditandai dengan memar, fasses berdarah, dan perubahan suasana hati.
Gagal ginjal sendiri memerlukan perhatian medis, sehingga dokter dapat mengeluarkan racun untuk mengembalikan fungsi ginjal.
Artikel ini telah tayang di Tribunpalu.com