Bencana Gempa

Warga Masih Mengungsi Pasca Gempa Magnitudo 7,2 pada SR

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ribuan warga di Labuha, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, masih berada di pengungsian setelah gempa magnitudo 7,2 SR, Minggu (14/7/2019) pukul 16.10 WIB.

Mereka melakukan evakuasi mandiri juga ke rumah keluarga maupun kerabat yang berada di daerah ketinggian.

Sampai malam ini, Pemkab Halmahera Selatan masih fokus menangani warga yang berada di pengungsian.

Sementara untuk kecamatan dan desa-desa yang terkena dampak gempa bumi, katanya, saat ini sedang ditangani camat dan kades.

“Besok baru kita turunkan tim ke daerah luar karena malam ini kita masih fokus menangani pengungsi bersama beberapa instansi lainnya,” kata Bupati Bahrain.=

Satu Warga Dikabarkan Tewas dalam Gempa di Maluku Utara

Satu warga di Kecamatan Gane, Kabupaten Halmahera Selatan, dikabarkan meninggal akibat tertimpa reruntuhan bangunan pasca-gempa Minggu (14/07/2019) sore tadi.

Warga tersebut adalah perempuan bernama Aisya, umur sekitar 58 tahun.

“Ada satu korban meninggal dunia di Gane Luar namanya Aisya, tertimpa bangunan,” kata Bupati Halmahera Selatan Bahrain Kasuba ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (14/07/2019).

Selain korban meninggal, ada juga korban luka-luka, namun sejauh ini jumlahnya belum dapat dipastikan.

Sementara untuk bangunan rusak, bupati perkirakan ada sekitar ratusan unit.

Kerusakan bangunan itu tersebar di antaranya di Kecamatan Gane Barat, Kecamatan Gane Timur, Kecamatan Bacan Timur Tengah, Kecamatan Gane Barat Selatan dan Pulau Joronga.

Kerusakan itu katanya bervariasi mulai dari rusak ringan, sedang hingga berat.

“Bisa ratusan, karena ada rumah yang rata tanah, bahkan ada satu desa, yaitu di Desa Wayatim ada sekitar 60 rumah yang rusak,” kata bupati.

Untuk penanganan korban di kecamatan dan desa-desa, Pemkab Halmahera Selatan akan menurunkan tim termasuk peralatan maupun perlengkapan yang diperlukan pada Senin (15/07/2019).

“Untuk di kecamatan dan desa-desa saat ini sementara ditangani para camat dan kepala desa, dan besok kita akan turunkan satu tim,” kata Bupati Bahrain lagi.

Khawatir Gempa Susulan

Ribuan warga Halmahera Selatan memilih tidur di tenda-tenda darurat dan enggan kembali ke rumah mereka pascagempa magnitudo 7.2 mengguncang wilayah tersebut, Minggu (14/7/2019).

Meski harus berdesak-desakan di tenda pengungsian, warga tetap bertahan dan tidak mau kembali ke rumahnya karena gempa susulan masih terus terjadi di wilayah tersebut. Mereka khawatir berada di dalam rumah.

“Kita tidur di sini sini saja dulu, nanti besok baru pulang ke rumah, soalnya gempa susulan masih terjadi, takut saja,” kata Rahmawati salah satu warga Labuha saat dikonfirmasi Kompas.com dari Ambon.

Rahmawati yang tinggal di pesisir Pantai Labuha bersama para tetangga dan keluarganya memilih mengungsi di halaman Masjid Raya Halmahera Selatan sejak gempa utama mengguncang wilayah tersebut pada Minggu sore.

“Kami mengungsi di halaman Masjid Raya, tidur di dalam tenda tapi adanya banyak orang juga,”ujarnya.

Muhamad Azis, warga lainnya, juga mengaku enggan pulang dan lebih memilih tidur di lokasi pengungsian karena merasa khawatir dengan gempa susulan yang terus terjadi.

”Di sini saja dulu, nanti besok saja baru kembali,”ujarnya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Selatan membangun sejumlah tenda darurat untuk menampung ribuan warga yang memilih bertahan di lokasi pengungsian pasca- gempa magnitudo 7,2tersebut.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Halmahera Selatan Sudarto mengatakan, warga memilih tetap bertahan di sejumlah titik lokasi pengungsian karena khawatir gempa susulan masih terus terjadi.

“Warga masih takut dengan tsunami karena gempa susulan masih terus terjadi. Makanya saat ini kami fokus penanganan pengungsi, kami imbau mereka agar tenang karena gempa tidak berpotensi tsunami,” ungkapnya saat dihubungi secara terpisah.

Bupati Halmahera Selatan Bahrain Kasuba ikut menjengunguk para pengungsi di lokasi pengungsian dan memberikan imbauan kepada warga agar tetap tenang dan tidak panik.

Dia juga memberikan arahan kepada seluruh pimpinan SKPD terkait penanganan para pengungsi dan memberikan motivasi kepada mereka selama berada di lokasi pengungsian.

“Insya Allah kita akan lalui bersama musibah ini. Semoga Allah SWT senantiasa merahmati dan memberikan keselamatan untuk kita semua,” tulis Bahrain Kasuba dalam akun Facebooknya.

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Takut Tsunami setelah Gempa 7,2 SR, Ribuan Warga Halmahera Selatan Masih Mengungsi

Berita Terkini