TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebuah pernikahan dengan perbedaan usia yang sangat jauh sempat membuat viral pada tahun 2017 silam.
Adalah Slamet Riyadi pernah bikin heboh karena ia menikah dengan nenek berusia 71 tahun, padahal usianya masih 16 tahun.
Kasus ini sempat viral pada pertengahan tahun 2017 silam.
Disebutkan bahwa ada video pernikahan antara Rohaya seorang nenek berusia 71 tahun dengan Slamet Riyadi anak berusia 16 tahun yang tersebar di dunia maya.
Tak heran, kasus ini menjadi viral setelah hampir seluruh masyarakat Indonesia mengetahuinya.
"Kami menikah tidak ada paksaan. Kami sama-sama cinta," ujar Slamet, dikutip dari Tribun Sumsel pada saat itu.
Bahkan Khofifah Indar Parawansa yang saat itu menjabat sebagai Menteri Sosial mengaku prihatin dan mengingatkan agar kita semua menghentikan pemberitaan mengenai kasus ini.
Berita Terpopuler Tribun Manado:
Baca: VIDEO VIRAL Pelajar SMP Pesta Lem di Kamar, Endingnya Ada Siswi Ciuman
Baca: Ternyata Vera Oktaria Dibunuh karena menolak kawin, Prada Deri Pramana pun tersinggung.
Baca: Istri Ketua MA Terus Menangis: Putranya Tewas saat Touring di Afrika
Alasannya karena saat itu Slamet masih berusia 16 tahun dan berarti dia masih di bawah umur.
"Setelah dicek oleh tim dari Kementerian Sosial ternyata mereka menikah di bawah tangan sehingga dipastikan tidak memiliki buku nikah,” kata Khofifah.
“Sesuai dengan perkiraan awal saya, karena kalau menikah melalui Kantor Urusan Agama (KUA) jelas tidak mungkin karena mempelai prianya masih di bawah umur.”
Khofifah menuturkan, berdasarkan undang-undang Nomor 1 Tahun 1974, batas perkawinan minimal bagi pria adalah 19 tahun dan perempuan 16 tahun.
Namun Khofifah tetap mendorong agar Slamet Riyadi agar melanjutkan sekolahnya.
"Kami tetap mendorong mau mengikuti kejar paket dan mau melanjutkan sekolah karena Selamet ini drop out kelas dua SD," kata Khofifah di Jakarta, Minggu.
Nah, bagaimana kabar keduanya sekarang?
Baca: 3 Pendeta Tertimpa Pohon, 2 di Antaranya Hanya Pesiar ke Kota Tinutuan
Baca: TERCIDUK Pramugari & Penumpang Bercinta di Pesawat, Kesekian Kali Tarif Puluhan Juta Sekali Bermain
Baca: Tak Bisa Buktikan & Asal Tuduh Presiden, Tim Hukum 01: Lebih Penting Pidanakan Bambang Widjojanto