"Kami menyampaikan turut berduka cita sedalam-dalamnya, kami bermpati, kepada kekuarga korban diberikan kekuatan serta penghiburan dari Tuhan," kata Onibala yang juga Kepala Badan Kesbangpol Sulut.
Ia mengaku, kaget ketika mendengar para pendeta menjadi korban.
"Sedang minum kopi, kemudian tertimpa pohon akibat tiupan angin kencang, ini tidak disangk- disangka," ungkap dia.
Semua musibah ini adalah jalan Tuhan, "Kita semua tidak tahu kapan akan dipanggil," ungkap dia.
Dikatahui, Pendeta Royke Manueke (48) dan Pendeta Stevanus Lamongi (58) meninggal tertimpa pohon saat menikmati kuliner di Pantai Malalayang.
Teman korban, Pendeta Yarnes Tamera (37) warga Kelurahan Kusuri, Kecamatan Tobelo Barat Kabupaten Halmahera Utara berhasil selamat setelah meloncat ke laut saat pohon tumbang.
Tidak Ada Angin Kencang
Aldy Chandra Yasin (20) warga Kelurahan Malalayang Dua, mengaku kaget dan loncat ketika melihat pohon disampingnya roboh.
Aldy mengaku dirinya sempat menyelamatkan diri saat pohon roboh.
Awalnya dia melihat ketiga korban yang berdekatan dengan dia sedang makan gorengan sambil bermain kartu.
"Saat itu tidak ada angin, tidak hujan juga. Tapi beberapa saat kemudian saya memdengar ada suara pohon yang retak," jelasnya.
Lanjutnya, ternyata pohon disamping mereka duduk yang roboh.
"Saya langsung loncat berlari menyelamatkan diri saya," tambahnya.