TRIBUNMANADO.CO.ID - Keputihan sering dianggap sebagai sesuatu yang buruk dan perlu “dihilangkan”.
Padahal, cairan dari vagina ini adalah bagian normal dari sistem reproduksi wanita.
Cairan keputihan berasal dari kelenjar di leher rahim dan dinding vagina, yang membawa sel-sel mati dan bakteri keluar dari tubuh kita.
Oleh karena itu, keputihan justru membantu menjaga vagian tetap bersih dan mencegah terjadinya infeksi.
Beberapa wanita hanya mengalami keputihan sesekali saja, namun ada juga yang mengalaminya cukup sering.
Ada wanita yang hanya mengeluarkan sedikit saja keputihan, tapi ada juga yang volumenya lebih banyak.
Baca: Begini Cara Jitu Mengatasi Keputihan, Cegah dan Waspadai Keputihan yang Tak Normal
FOLLOW FACEBOOK TRIBUN MANADO
Cairan keputihan biasanya akan cenderung lebih banyak saat Anda sedang ovulasi, menyusui, terangsang secara seksual, menggunakan pil KB, atau saat Anda sedang stress.
Selain volume cairan, yang juga berbeda-beda pada setiap wanita adalah aroma, warna, dan tekstur keputihan.
Ada yang cair, ada yang lengket, ada yang elastis, dan ada pula yang kental.
Namun, cairan keputihan yang normal biasanya berwarna jernih (transparan) atau putih.
Seperti apa keputihan yang tidak normal?
Secara umum, jika cairan keputihan Anda tiba-tiba berubah dan aroma atau teksturnya tak lagi seperti biasanya, ini menandakan kemungkinan masalah pada kesehatan vagina Anda.
Berbeda penyakitnya, berbeda pula ciri-ciri keputihan yang menjadi gejalanya.
Keputihan akibat infeksi jamur vagina
Baca: Liburan Sama Ahok, Perut Buncit Puput Nastiti Devi Jadi Sorotan, Netizen: Hukum Tabur Tuai Berlaku
Baca: Cara Ampuh Menormalkan Tekanan Darah Tinggi Dalam 5 Menit Tanpa Obat, Teknik Pijat di 2 Titik
Baca: Resep Tradisional Murah & Mudah Obati Asam Urat dengan Campuran Ramuan Jahe, Begini Cara Bikinnya
Gejala berikut ini bisa menandakan bahwa keputihan Anda disebabkan oleh infeksi vagina, misalnya akibat jamur: