Guru

Lima Guru GTT MTS di Boltim Belum Terima Gaji

Penulis:
Editor: Maickel Karundeng
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lima Guru GTT MTS di Boltim Belum Terima Gaji

Lima Guru GTT MTS di Boltim Belum Terima GajiĀ 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebanyak lima guru tidak tetap (GTT) di MTS Negeri 3 Tutuyan, Kabupaten Boltim, Sulawesi Utara, belum terima gaji empat bulan.

Menurut salah satu guru GTT berinisial MK, hampir empat bulan dari Februari sampai Mei, belum terima gaji.

Pada hal tiap hari mengajar 10 jam. Dengan empat mata pelajaran. Setiap hari harus meninggalkan anak berumur 3 tahun di rumah. Gaji dibayar Rp10 ribu per jam.

"Saya pegang empat mata pelajaran yakni bahasa indonesia, bahasa Inggris, Prakarya dan SBK," ujar MK ditemui, Kamis (30/5/2019).

Lanjut dia, waktu sekolah berstatus swasta, gaji dibayar setiap tiga bulan sekali. Namun 2019 berubah menjadi negeri, tapi belum tahu apakah per bulan atau tiga bulan?.

Hingga sekarang, tanggal pembayaran gaji tidak tetap. Kadang awal, pertengahan bahkan akhir.

Baca: Pelaku Paksa Berhubungan Intim Gadis 16 Tahun, Tidak Tau Itu Adik Kandungnya, Ini Kronologinya

Baca: Wanita Miskin Ceraikan Suami karena Bukan Orang Kaya Melainkan Peternak Bebek, Ini Jalan Ceritanya

Baca: Ini Isi Percakapan Prabowo dan Luhut Panjaitan saat Berbincang Melalui Telepon

"Intinya saya masih ingin mengajar. Walaupun suami saya sudah menyuruh berhenti," ujar dia lagi.

Kepala Sekolah MTS Negeri 3 Tutuyan, Mahmud Langaru mengatakan, gaji GTT tidak tertata di anggaran. Karena adanya perubahan status dari swasta ke negeri.

"Kami terlambat memasukan anggaran. Karena masa transisi dari swasta ke negeri. Hingga kondisi keuangan tidak mencukupi bayar gaji GTT," ujar Mahmud Langaru.

Lanjut dia, waktu lalu ada dana talangan dari kementrian Agama Rp600 juta rupiah. Namun sudah dipakai untuk kebutuhan dan fasilitas sekolah.

Sementara pembayaran gaji guru GTT tidak tertata, hanya pembayaran gaji security dan cleaning service.

Ke depan akan diusahakan, untuk membayar gaji GTT secara bertahap.

Kepala Kantor Agama Kabupaten Boltim, Ahmad Soleh mengatakan, memang tidak diatur. Jadi tidak ada anggaran.

"Saya sudah dengar berita ini sejak tiga bulan lalu. Maka kami akan berusaha menyelesaikan. Agar tidak menimbulkan hal yang tidak diinginkan," ujar Ahmad Soleh.

Halaman
12

Berita Terkini