TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang prajurit TNI tewas ditikam warga yang membuat keributan.
Serda Herman Tabuni tewas dengan luka parah akibat penikaman ketika ia mencoba melerai keributan antar- warga
Keributan antar warga suku pegunungan dengan kelompok sopir taksi atau angkutan umum tersebut terjadi pada Jumat (24/5/2019) malam.
"Kejadian berawal dari aksi sekelompok pemuda melakukan pemalakan terhadap sopir-sopir taksi di terminal Expo Waena Jayapura yang mengakibatkan percekcokan dan merembet pada perkelahian antarkelompok," ungkap Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi, melalui rilis, Sabtu (25/5/2019).
Dalam kericuhan tersebut, juga terjadi aksi pembakaran sejumlah bangunan dan beberapa kendaraan yang parkir di sekitar terminal Expo Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura, Papua.
Korban Serda Herman Tabuni yang kebetulan ada di lokasi kejadian, mencoba melerai kedua kelompok massa.
Namun, nahas, justru dia yang menjadi sasaran amuk massa dan mengalami beberapa luka tusuk senjata tajam.
"Korban segera dilarikan ke RS Dian Harapan untuk mendapatkan pertolongan.
Baca: Hoaks Anggota TNI Meninggal Karena Cacar Monyet, Ini Penjelasan Dokter Bintik Hitam Oknum TNI (SS)
Baca: Hoaks Anggota TNI Meninggal Akibat Cacar Monyet, Kemenkes Buka Suara, Penyebar Bakal Terjerat Hukum
Baca: Video Penangkapan Mantan Anggota TNI yang Perkosa 6 Siswi SD, Dihajar Warga, Ada yang Pegang Balok!
Follow juga akun instagram tribunmanado
Baca: Gadis 18 Tahun Jual Perawan Teman Kelasnya Seharga Tiga Unit Kendaraan, Terungkap Sosok si Pemesan!
Baca: VIRAL Sosok Rupawan Anggota Brimob Aksi 22 Mei Ternyata Asli Tuama Manado, Ini Deretan Potretnya!
Baca: Konstelasi Pilkada 2020 Kota Bunga, Pertarungan Klasik PDIP vs Golkar, Berikut 7 Figur yang Mencuat
Follow Fanpage tribunmanado
Baca: Kim Tae Ri Jadi Fans BTS, Ungkapkan Kebahagiaan Menjadi Seorang Fangirl
Baca: Berita Duka, Jeje S4 Meninggal Dunia Tak Lama Setelah Rilis Lagu Baru
Baca: Fakta-fakta Viral Video Perkelahian Pelajar Siswi dan Siswa, Rok Terangkat,Tanggapan Dikda dan DPRD
Namun, karena mengalami luka yang cukup parah, nyawa korban tidak dapat diselamatkan dan akhirnya dinyatakan meninggal pada pukul 22.00 WIT," ujar Aidi.
Kerugian materiel yang timbul akibat kejadian tersebut meliputi tiga unit taksi atau angkutan umum jenis Star Wagon, satu unit motor Yamaha Jupiter Z.
Beberapa lapak jualan pinang serta sebagian bangunan pangkalan taksi jurusan Waena-Abepura dan jurusan Waena-Sentani habis terbakar.
Hingga saat ini, situasi di Terminal Expo Waena sudah kondusif.
Lokasi tempat terjadinya pembakaran kini sudah dipasangi garis polisi dan ramai dikerumuni warga.
Baku Tembak dengan KKB Selama 5 Jam, Anggota TNI Tewas di Nduga Papua
Peristiwa lainnya, baku tembak antara aparat TNI dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terjadi selama sekitar lima jam di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua, pada Senin (13/5/2019).
Akibat kejadian tersebut, seorang anggota TNI bernama Pratu Kasnun tewas karena mengalami luka tembak di bagian punggung.
"Pada saat proses evakuasi menggunakan pesawat Helly Bell ke Timika, korban dinyatakan gugur pada pukul 13.00 WIT saat dalam perjalanan menuju ke RS Charitas Timika, dan rencana besok akan diterbangkan ke rumah duka di Aceh Selatan," ujar Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi, melalui rilis Senin.
Korban dan prajurit TNI lainnya ketika diserang KKB sedang melaksanakan tugas pengamanan pembangunan jembatan Trans Papua di Kabupaten Nduga.
Kejadiannya berawal ketika 12 orang prajurit sedang melaksanakan patroli rutin untuk memastikan pembangunan Trans Papua berjalan aman dan lancar.
Namun, pada saat Tim Patroli TNI berada di sekitar Lapangan Terbang (Lapter) Distrik Mugi, secara mendadak mendapatkan serangan dari arah ketinggian oleh pihak KKB pada pukul 11.15 WIT.
"Pasukan kami berhasil mengidentifikasi dari kelompok pimpinan Egianus Kogoya," ujarnya.
Mendapatkan serangan tersebut, pasukan TNI berusaha mencari perlindungan dan membalas tembakan.
Sementara itu sisa pasukan TNI yang berada di Pos Mugi dipimpin oleh Letda Inf Fajar segera bergerak untuk memberikan bantuan dan melakukan pengejaran.
Situasi akhirnya berhasil dikuasai, KKSB yang diperkirakan berkekuatan sekitar 20 orang bersenjata campuran berhasil dipukul mundur dan mereka melarikan diri ke arah hutan.
Pasukan TNI melanjutkan pengejaran ke arah pelarian KKSB, namun hanya ditemukan beberapa bercak darah yang menunjukkan bahwa di antara mereka ada yang tertembak.
"Hingga laporan ini diterima sekitar pukul 16.00 WIT, masih terdengar suara tembakan, namun belum didapatkan laporan lebih lanjut," kata Aidi.
Sementara itu, saat dilaksanakan pengecekan, baru diketahui bahwa Pratu Kasnum mengalami luka tembak di bagian punggung.
Namun yang bersangkutan gagal diselamatkan karena ketika hendak dievakuasi ke Mimika, Pratu Kasnum sudah mengembuskan nafas terakhir.
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube tribunmanadoTV