Berniat Manfaatkan Unjuk Rasa dan Serang Pos Polisi
Kelompok terduga teroris yang ditangkap di Bekasi, Tegal, dan Bitung diketahui hendak memanfaatkan momentum unjuk rasa di Jakarta dalam melakukan aksi terornya.
"Ketika di Jakarta ini ada unjuk rasa dan mengarah pada tindakan anarkis, chaos, nah ini merupakan momentum bagi yang bersangkutan untuk melakukan serangan aksi bom bunuh diri atau melakukan aksi terorisme. Sehingga bisa menjadi pemantik bagi kelompok lainnya untuk melakukan hal yang sama," ujar Dedi, Senin (6/5/2019).
"Apabila ada kejadian semacam people power itu sebagai sarana bagi kelompok itu untuk langsung melaksanakan aksi terorismenya dan ini berbahaya," imbuhnya.
Selain itu, ia mengatakan kelompok pimpinan SL jugat akan melakukan penyerangan terhadap Pos Polisi di Jatiasih.
Bahkan, pihak teroris telah menggambar dan merencanakan aksinya.
Jenderal bintang satu tersebut menegaskan jika pemanfaatan momentum itu adalah untuk membuat suatu kegaduhan yang lebih luas secara masif. Dengan harapan, emosi masyarakat akan terpengaruh akibat serangan tersebut.
Karenanya, mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu menuturkan Densus 88 Antiteror dan Satgas Antiterorisme dan Radikalisme akan terus memonitor secara intensif pergerakan kelompok tersebut.
"Demikian juga kita juga mewaspadai sleeping-sleeping sel yang tidak terstruktur yang akan melakukan aksi-aksi terorisme," katanya.
Baca: Polri Sebut Kelompok Teroris Bekasi dan Tegal Lebih Berbahaya dari Kelompok di Sibolga
Baca: Cerita Warga Saksi Penangkapan Teroris di Bekasi, Kejar-kejaran dengan Polisi hingga Dikira Maling