16 bulan setelah menjalani terapi gen, seluruh pasien ditemukan mampu memproduksi sel imun yang tepat untuk melindungi diri mereka dari virus dan bakteri yang umum ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Pasien-pasien ini juga bertumbuh dengan normal dan tidak menunjukkan adanya efek samping serius dari terapi tersebut.
Peneliti utama studi dan dokter hematologi-onkologi anak di St Jude Department of Bone Marrow Transplantation and Cellular Therapy in Memphis, Tennessee, Dr Ewelina Mamcarz, mengatakan, pasien-pasien ini sekarang sudah balita.
“(Mereka) merespons vaksinasi dan memiliki sistem imun yang membuat seluruh sel imun yang mereka butuhkan untuk perlindungan dari infeksi saat mengeksplorasi dunia dan hidup dengan normal,” ujarnya dalam siaran pers.
Meski demikian, para peneliti juga mengakui bahwa mereka masih perlu memonitor pasien-pasien ini lebih lanjut, untuk mengetahui bila terapi memang bekerja untuk jangka panjang dan tidak menyebabkan efek samping.
Baca: Hadiri Acara Brand Ternama Dunia, Maia Estianty Kenakan Balutan Busana Harga Fantastis
Baca: Harapan Ifan Seventeen saat Lihat Foto Alm. Istri di Surat Suara: Jadi Dewan di Surganya Allah
Baca: Nilai Skuat Persib Bandung Melonjak di Bursa Transfermarkt Setelah Merekrut Artur Gevorkyan dan Jupe