Tak hanya itu, informasi dari polisi pembuluh darah korban pecah dan botol sampo dalam kondisi tertutup.
"Posisinya aneh, karena duduk seperti itu. Baru dari keterangan polisi, tetangga juga mendengar sebelum kejadian, ada terjadi percekcokan," ujarnya.
Atas permintaan keluarga, kuburan korban di Kelurahan Lirang Kecamatan Lembeh Utara akhirnya dibongkar oleh pihak Polsek Lembeh.
Jasad korban kemudian dibawa ke RSUP Kandou Malalayang untuk keperluan autopsi pada Sabtu (30/3/2019).
Kapolsek Matuari Kompol Ferry Manoppo mengatakan bahwa korban Ferolin tewas karena dibunuh oleh Marlon, sang suami.
"Tim Tarsius Matuari menangkap tersangka Senin (1/4/2019) lalu di sebuah pabrik tempat ia bekerja.
Tersangka telah kami tahan dan kasus ini tengah berproses untuk pelimpahan berkas ke kejaksaan," ujar Kapolsek.
Marlon mengaku membunuh ibu dari dua anaknya tersebut karena emosi korban minta cerai darinya.
Setelah mencekik korban hingga tak sadarkan diri, pelaku memasukkan shampo ke mulut korban agar membuat kesan korban tewas bunuh diri.
Diketahui, Jasad korban pertama kali ditemukan anaknya pada 6 Maret 2019 pukul 14.30 Wita.
Anak korban baru saja pulang sekolah, lalu menggedor pintu karena tak dibukakan.
Anaknya curiga karena sang ibu tak menyahut.
Ia memanjat jendela dan masuk ke dalam rumah.
Alangkah kagetnya dia ketika melihat ibunya sudah terbujur kaku dalam kamar mandi dalam posisi duduk dan mengeluarkan busa dari mulut.
Anak ini langsung meminta tolong, kemudian tetangga datang ke lokasi.