TRIBUNMANADO.CO.ID - KOMISI Pemilihan Umum atau KPU selama ini sering mendapat kritik dari sejumlah netizen (warganet) maupun politisi.
Kritik atau terkadang tudingan itu antara lain menilai KPU tidak independen dan cenderung berpihak kepada salah satu kontestan Pemilihan Presiden 2019 (Pilpres 2019).
Badan Pengawas Pemilihan Umum atau Bawaslu pun sering mendapat tudingan atau kritikan karena dianggap tidak netral.
Kritikan terhadap KPU dan Bawaslu itu pun disampaikan sejumlah netizen (warganet) saat diskusi pagi dengan Prof Mohammad Mahfud MD melalui twitter.
Bukti-bukti KPU tidak independen atau berpihak disodorkan oleh netizen yang kemudian dijawab oleh Mahfud MD.
Tetapi, pada akhir diskusi itu, Prof Mohammad Mahfud MD akhirnya mengakui bahwa Bawaslu dan KPU memiliki kekuarangan.
Komentar Mahfud MD soal KPU dan Bawaslu akhirnya berujung pada satu kesimpulan bahwa lembaga ini bukanlah lembaga yang sempurna.
"Jujur, saya tak menganggap KPU dan Bawaslu itu sempurna, saya hanya mengatakan mereka mandiri dan mengajak kita menilainya secara proporsional sesuai kompetensinya," ujar Mahfud MD melalui akun twitternya, Senin (1/4/2019) pagi.
Mahfud Ajak Netizen Tidak Golput
Diskusi seputar Bawaslu dan KPU bermula dari cuitan Mahfud MD seputar Pemilu dan Pilpres 2019.
Mahfud MD Ajak Netizen tidak Golput
Pakar hukum tata negara ii mengajak para generasi milenial untuk mencoblos pada 17 April 2019.
"Hai generasi milenial. Ibu pertiwi memanggilmu untuk memberikan suaramu pada pemilu 17 April 2019. Masa depanmu ada di Indonesia dan masa depan Indonesia ada di tanganmu," ujar Mahfud MD melalui twitter.
@mohmahfudmd: Hai generasi milenial. Ibu pertiwi memanggilmu utk memberikan suaramu pd pemilu 17 April 2019. Masa depanmu ada di Indonesia dan masa depan Indonesia ada di tanganmu.
Jadwalkan sejak skrang utk datang ke TPS 17/4/19 guna memilih Presiden/Wapres dan wakil-wakilmu di DPR/DPD/DPRD.
Menurut Mahfud MD, setiap suara dari para pemilih akan ikut menentukan perjalanan bangsa ke depan.