Ia mengaku sangat diberatkan dengan kebijakan tersebut karena tidak bisa membeli obat yang dimaksud.
"Saya adalah pasien kanker payudara yang tidak dicover oleh pemerintah obatnya," ujar Liswati.
"Nah saya mohon untuk Bang Sandi untuk bisa membantu teman-teman kita, yaitu seperti saya obat resep itu tidak dijamin oleh BPJS.Untuk itu sangat memberatkan kita sebagai warga kecil, warga miskin yang itu tidak bisa kita beli," lanjutnya.
Ditengah-tengah pembicaraannya, Liswati mengungkapkan bahwa obat untuk pasien kanker payudara sebenarnya telah dicover BPJS.
Namun, obat akan dicover BPJS jika telah terjadi penyebaran.
"Nah sebetulnya dicover tapi harus ada penyebaran, bagaimana mungkin? Kita ingin sembuh kok harus penyebaran begitu," kata Liswati.
Di akhir ceritanya, Liswati mengungkapkan ia tak sanggup membeli obat untuk penyakit kanker payudaranya karena terlalu mahal.
Pertemuannya dengan Liswati tersebut diunggah Sandiaga Uno di laman Facebook resminya pada 30 Desember 2018.
Baca: Budiman Sudjatmiko Berkomentar pada Hasil Debat Cawapres, Ulama Bertenaga, Pebasket Berretorika
5. Insratruktur Langit
Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Maruf Amin menyebut soal infrastruktur langit.
Awalnya, Ma'ruf Amin mengajak calon pemilihnya bersyukur bahwa tingkat pengangguran di Indonesia yang menurutnya kini sudah sangat rendah, di titik antara 5,30 sampai 5,13.
Maruf mengatakan, angka pengangguran itu terendah selama 20 tahun ini.
Dia mengatakan, hal itu dimungkinkan karena saat ini pemerintah telah membangun berbagai infrastruktur untuk mendorong kualitas tenaga kerja khususnya di bidang teknologi digital.
Maruf menyatakan, pemerintah saat ni tidak hanya membuat infrastruktur di darat, laut, udara, tapi juga telah membuat infrastruktur langit.
"Infrastruktur langit itu adalah melalui Palapa Ring. Ini infrastruktur digital, sehingga sekarang tumbuh usaha-usaha seperti start up," kata Maruf Amin saat tampil di Debat Pilpres 2019 Putaran III, Minggu (17/3/2019).