Kisah Eha Soleha pegadang kopi keliling jadi caleg, Saat Diajak Nyaleg Oleh Pelanggan

Editor: Chintya Rantung
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Eha Soleha, pegadang kopi keliling yang berani maju jadi caleg DPRD Kota Cilegon dari PPP

"Aku tak punya uang. gak masalah. terus dia (pelanggan) bujukin saya setiap hari. yasudah lalu saya daftar jadi caleg. Saya bilang sama ibu dan ade, saya mau jadi anggota dewan," ucap Eha Soleha.

Saat memulai kampanye, Eha Soleha harus melalui rintangan yang cukup berat.

Ia kerap pendapat cibiran dari orang-orang karena dirinya tidak memiliki modal.

"Saya bilang sama adek saya. Saya mau nyaleg. terus dia bilang 'kamu mah gak mungkin, kamu gak punya uang," katanya.

Ia juga sempat diremehkan orang lain karena dirinya tak punya banyak uang.

"Kata orang saya ada uang gak. Gak ada saya bilang. terus dia bilang 'Ah kalau gak ada uang gak mau dipilih.'. Tapi temen saya beri semangat, saya didoain semoga orang-orang pada milih saya," ungkapnya.

Eha Soleha pun menceritakan cara berkampanyenya.

Sambil berjualan kopi, ia mengampanyekan diri kepada para pelanggannya dengan menyebarkan kartu nama.

Kadang ia juga menempelkan stiekr ke rumah-rumah warga.

"Ke kampung door to door tempel stiker di rumah tetangga atau temen. Gak ada yang protes, tapi seminggu kemudian gambar saya dilepas," ucapnya sambil tertawa.

Mendengar cerita dari Eha Soleha, rupanya Najwa Shihab memanggil dua tokoh untuk memberikan konsultasi kepada Eha Soleha.
Salah satunya yakni Direktur Charta Politika, Yunarto Wijaya.

Direktur Charta Politika, Yunarto Wijaya memberikan konsultasi kepada caleg penjual kopi keliling (Repro YouTube Mata Najwa di Trans7)
Yunarto Wijaya menyarankan agar Eha Soleha tetap mempertahankan kebersahajaannya.

"Bu Eha memiliki potensi yang jarang dimiliki politisi lainnya. Bu Eha bisa menjadi billboard berjalan. Jadi harus berani gunakan atribut yang langsung menyatakan 'saya adalah caleg'," katanya.

Selain itu, Yunarto Wijaya juga menyarankan agar Eha Soleha bisa menampung aspirasi dari para pelanggannya, lalu ditempelkan ke keranjang atau tas yang biasa ia bawa saat berjualan.

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Kisah Pedagang Kopi Keliling Jadi Caleg, Berjualan Tengah Malam Lalu Diajak Nyaleg Oleh Pelanggan, http://bogor.tribunnews.com/2019/03/08/kisah-pedagang-kopi-keliling-jadi-caleg-berjualan-tengah-malam-lalu-diajak-nyaleg-oleh-pelanggan?page=all.
Penulis: yudhi Maulana
Editor: Ardhi Sanjaya

Berita Terkini