Aborsi Janin Mulai Makan Nanas Hingga Telan Obat, Sejoli di Kulon Progo Akhirnya Dipenjarakan
TRIBUNMANADO.CO.ID,MANADO - WL (19) dan NA (18), sepasang kekasih muda asal Sentolo tega melakukan tindak aborsi terhadap janin yang masih dalam kandungan hasil hubungan di luar nikah.
Kedua pelaku yang masih berstatus pelajar kelas III sebuah SMK swasta itu kini diamankan polisi.
Saat digugurkan, usia janin berkelamin laki-laki itu sudah mencapai 7 bulan.
Baca: Kisah Ibu Berusia 73 Tahun Ditinggal Anak di Jalanan, Saya Sakit Hati Tapi Tak Dendam
Baca: Andi Arief Tertangkap Diduga Konsumsi Narkoba, Pengamat Nilai Citra Partai Demokrat Bakal Terpuruk
Baca: PLN Beri Diskon 100 Persen Tambah Daya untuk Pelanggan Rumah Tangga
Kedua pelaku diketahui sudah tiga kali melakukan percobaan aborsi atas kesepakatan bersama.
Mulanya, NA mengonsumsi buah nanas muda pada usia kehamilan 3 bulan namun gagal.
Setelah itu, mereka mencari obat penggugur kandungan di toko daring sebanyak dua kali hingga kemudian janin itu dilahirkan dalam kondisi sudah meninggal pada 21 Februari 2019.
"Kasus ini terungkap 22 Februari 2019 setelah kami mendapat laporan warga atas adanya dugaan praktik aborsi di Sentolo, sehari sebelumnya. Setelah kami lakukan pelacakan dan penyelidikan, informasi itu benar adanya lalu kami tindaklanjuti,"kata Kapolsek Sentolo, Kompol Kodrat, Selasa (5/3/2019).
Baca: Rencana Pembangunan Kelok 18 JJLS Mulai Parangtritis Bantul Hingga Gunungkidul
Baca: Ada Rencana Pembangunan Dreamland di Jalur Kelok 18 Gunungkidul Yogyakarta
Setelah kandungan berhasil digugurkan, kedua pelaku sempat menguburkan janin itu di areal permakaman umum setempat.
Polisi bersama masyarakat setempat lalu menggali kuburan itu untuk keperluan pemeriksaan dan benar didapati terdapat sesosok mayat bayi yang sudah dibungkus kain kafan.
Menurut Kodrat, pemakaman bayi itu juga diketahui oleh rohaniawan setempat dan kini dijadikan saksi atas kasus tersebut bersama beberapa orang lainnya.
NA sempat menjalani perawatan di rumah sakit pada 20 Februari karena merasakan rasa sakit di perur dan mual-mual.
Ia diantar oleh ibunya untuk memeriksakan diri dan keesokan harinya perempuan remaja itu melahirkan bayi yang sudah meninggal sejak di kandungan.
Saat ini, orang-orang yang mengetahui kejadian itu masih dijadikan saksi oleh pihak kepolisian.