Penuh Makna Mendalam, Sejarah Cap Go Meh dan Yuan Xiao (Goan Siau) di dunia dan di Manado

Penulis:
Editor:
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Komunitas Budaya Tionghoa Sulut Sofyan Yosadi

Keunikan lain Capgomeh di Manado adalah berhubungan dengan kehadiran sosok Tangshen (Tang Sin dalam dialek Hokkian). Tang artinya mewakili, Shen merujuk pada Shen Ming (Sien Beng, roh suci).

Aksi Sembilan Tangsin saat Cap Go meh (TRIBUNMANADO/FINNEKE WOLAJAN)

"Masyarakat Manado sejak dulu memakai istilah salah kaprah dengan menyebutnya Encek Pia. Padahal Encek Pia adalah sosok seorang Tangshen pertama di Manado ratusan tahun lalu, yang bernama Oei Hu Pie," ujarnya.

Panggilan Encek berarti paman atau om. Sedangkan biasanya orang Hokkian memanggil nama kecil seseorang mamakai awalan atau akhiran A seperti A Lung, A Kae dan lain-lain Oei Hu Pie dipanggil A Pie atau Pie A.

"Bagi orang yang lebih muda jaman dulu memanggilnya Encek (paman, Om) Pie A lama kelamaan menjadi Encek Pia," ujarnya.

Sosok Tangshen katanya adalah sosok dari orang pilihan, tidak semua orang bisa menjadi seorang Tangshen. Di Manado, Tangshen melewati beberapa "jalur".

"Khusus di Klenteng Ban Hing Kiong, Tangshen sejak ratusan tahun lalu wajib turun temurun dalam sumpah dan ikrarnya hingga tujuh keturunan. Dimulai dari Oei Hu Pie kini sudah turunan kelima," ujarnya.

Baca: (FOTO) Penampilan Menggemaskan Anak-anak dalam Prosesi Cap Go Meh

Pergantian sosok Tangshen di Klenteng Ban Hing Kiong sangat unik karena setelah Tangshen terdahulu meninggal dunia baru digantikan anaknya atau keturunannya. Sedangkan Tangshen di Klenteng lain seperti Klenteng Kwan Kong melalui proses dipilih baik melalui ritual Po Poe, bertanya kepada Shen Ming (Sien Beng) atau petunjuk langsung dari Shen Ming (Sien Beng) melalui Tangshen senior yang sedang menjalankan tugas.

"Dalam menjalankan tugas kewajibannya sosok Tangshen ini tidak melakukan ritual mistik, atraksi kebal, memotong lidah dan menusukkan badan dengan pedang, tombak dan peralatan lain untuk menunjukkan kesaktiannya namun pengertian sesungguhnya adalah memberi berkat "blessing" melakukan pengorbanan diri seorang Shen Ming (Roh Suci) melalu sosok Tangshen agar manusia mendapatkan pengampunan, menghalau segala bentuk aura negatif, hawa jahat, malapetaka dan bencana serta memberi perlindungan bagi umat manusia sepanjang tahun atas kuasa Huang Tian Shang Di, Tuhan Yang Maha Besar," katanya.

Aksi Sembilan Tangsin saat Cap Go meh (TRIBUNMANADO/FINNEKE WOLAJAN)

Ada beberapa perbedaan dalam sosok Tangshen yakni yang melaksanakan upacara ritual dan mewakili roh suci Shen Ming tapi tidak berkomunikasi secara verbal apalagi melakukan pengobatan dan hal lainnya, Tangshen ini disebut Tong Ji. Sosok Tangshen lainnya adalah yang melaksanakan ritual dan dapat berkomunikasi secara verbal & non verbal namun tidak dapat melaksanakan pelayanan pengobatan dll, tangshen ini disebut Tong Zi. Terakhir, sosok Tangshen yang melaksanakan ritual dan dapat berkomunikasi secara verbal dan non verbal serta dapat melaksanakan pengobatan dan pelayanan lainnya, tangshen ini disebut Ji Tong.

"Untuk membedakannya, di Klenteng Ban Hing Kiong adalah Tangshen dengan sebutan Tong Ji, sedangkan di Klenteng Kwan Kong adalah sosok Tangshen yang disebut Ji Tong," katanya.

Di Manado, Para Tangshen yang sedang bertugas saat ritual Capgomeh adalah mewakili para Shen Ming yang datang dan menjadikan tubuh badan kasarnya dipakai sebagai media adalah sosok Roh Suci Shen Ming seperti Kwan Tee (Guan Di) yang umum disebut Kwan Kong yakni Shen Ming yang gagah perkasa, seorang Jenderal perang yang hidup di jaman San Guo (Sam Kok) akhir dinasti Han. Keteladanan Kwan Kong adalah kesetiaan dan kejujuran. Dipercaya dan diyakini melindungi umat manusia dari segala aura negatif, hawa jahat, bencana & peperangan serta memberikan berkat.

"Bagi anak murid atau yang memujanya seperti saya, wajib berikrar agar dapat hidup meneladani Kwan Kong untuk Zhong Yi Qian Qiu (Tiong Gie Cing Ciu) artinya menjunjung nilai kesatyaan serta kebenaran, keadilan, kewajiban sampai akhir hayat. Shen ming lainnya adalah Fu De Zheng Shen (Hok Tek Cing Sien) yang merupakan manifestasi kuasa hukum Tuhan yang abadi, penguasa bumi, sebagai insan berbudi luhur, berjiwa besar, banyak menolong dan dijadikan teladan," katanya.

Aksi Sembilan Tangsin saat Cap Go meh (TRIBUNMANADO/FINNEKE WOLAJAN)

Beberapa sebutan lain untuk Shen Ming (Sien Beng) Fu De Zheng Shen (Hok Tek Cing Sien) adalah Hoo Tho (Hou Tu), Tho Tee Kong (Tu Di Gong), Toa Pe Kong (Da Bo Gong), Tee Cu Kong (Di Zhu Gong). Sosok Shen Ming lain yang selalu hadir saat Capgomeh di Manado adalah Guan Ze Zun Wang (Kong Tek Cun Ong) yang berarti Raja Mulia yang memberi berkah melimpah. Dimuliakan pula dengan sebutan Guo Sheng Wang (Kwee Sing Ong).

"Sosok Shen Ming lain adalah Xuan Tian Shang Di (Hian Thian Siang Tee dalam dialek Hokkian). Dipercaya mengusir roh jahat & melindungi umat manusia dari kejahatan dan populer disebut pula Malaikat Bintang Utara," katanya.

Visualisasi Shen Ming ini menurutnya duduk di singgasana dengan pokiam (pedang) penakluk roh jahat mengarah ke depan & menginjakkan kakinya di atas kura-kura dan ular. Sosok Shen Ming lain yang hadir dalam Capgomeh adalah Zhong Tan Yuan Shuai (Tiong Tan Goan Swee ; dialek Hokkian) yang populer disebut Li Ne Zha (Li Lo Cia). Ditampilkan sosok anak kecil dengan pakaian perang lengkap, tangan kanan memegang tombak dan tangan lain menggenggam gelang jagat raya.

Baca: 100 Penari Kabasaran Jadi Pelindung dalam Prosesi Cap Go Meh di Manado

Halaman
1234

Berita Terkini