Sejam kemudian, dia mendapat telpon dari kerabatnya, bahwa anaknya mengalami kecelakaan dan sudah meninggal dunia di RSUP Kandou Manado.
"Saya kaget, karena waktu Lino keluar rumah saya sedang bercerita dengan tetangga," bebernya.
"Mendengar kabar tersebut, saya langsung datang di rumah sakit Malalayang bersama saudara saya," tutupnya.
Korban Terlempar 32 Meter
Kepolisian Resor Manado (Polresta) Manado memberikan penjelasan terkait kecelakan lalu lintas yang menewaskan Marcelino Mongi (18), warga Perumahan Taman Sari, Kecamatan Mapanget, pada Minggu (10/02/2019) sekitar pukul 14.00 Wita
"Sesuai olah tempat kejadian perkara (TKP) anggota saya, korban mengalami kecelakaan tunggal dengan mengendarai sepeda motor Honda CB 150 DB 5747 ME," ujar Kasat Reskrim Polresta Manado AKP Risno Luas ke tribunmanado.co.id, Minggu (10/02/2019).
Katanya sesuai olah TKP, kejadian berawal korban sambil mengendarai sepeda motor bergerak dari arah Mapanget menuju Pusat Kota Manado.
Korban diduga hilang kendali saat jalan menurun dan berbelok ke kanan mendekati Kantor Tribun Manado. Sepeda motor keluar ke kiri lalu menabrak pembatas jalan.
"Korban terlempar sejauh 32,20 meter dan mengalami luka robek di bagian kepala. Sementara kendaraannya terlempar sejauh 53 M. Kecelakaan tersebut mengakibatkan korban meninggal dunia di rumah sakit," tambah Luas.
Teman-teman sekolah histeris
Puluhan teman-teman korban dari SMA Kristen Eben Haezar Manado tampak mendatangi ruangan Jenazah RSUP Kandou pada Minggu Sore.
Mereka menangis histeris karena kepergian warga Perumahan Taman Sari, Kairagi, Kecamatan Mapanget ini.
"Dia satu sekolah deng torang di SMA Kristen Eben Haezar Manado," ujar seorang temannya yang teriak dengan menangis.
"Lino, kiapa kong so bagini dang? Bukang ngana ini toh?" teriak teman-temannya yang terus menangis di depan RSUP Kamdou Manado.
"Nda mo pulang-pulang torang kalu bagini Lino. Talalu bae ngana pa torang kasiang eee," terdengar teriakan lagi dari teman lainnya.