Pendeta GMIST Berdoa di Dekat Aliran Lava Karangetang

Penulis: Alpen_Martinus
Editor: maximus conterius
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pendeta dari Gereja Masehi Injili Sangihe Talaud (GMIST) berdoa di dekat lokasi guguran lava gunung Karangetang di kampung Kawahang, Selasa (11/2/2019).

Laporan Wartawan Tribun Manado Alpen Martinus

TRIBUNMANADO, SIAU - Doa bersama dilakukan 22 pendeta dari Gereja Masehi Injili Sangihe Talaud (GMIST) di dekat lokasi guguran lava gunung Karangetang di kampung Kawahang, Selasa (11/2/2019).

Mereka jalan kaki dari pos pengamanan ke lokasi pos pengamanan awal. Kemudian masing-masing pendeta mengenakan jubah hitam.

Jarak tempat berdoa dari aliran lava sekitar 300 meter saja.

Mereka membentuk lingkaran dan dibagi dalam empat kelompok. Setiap kelompok diberikan pokok doa yang kemudian didoakan secara bergilir.

Baca: Cerita Petugas Pengamanan Erupsi Gunung Karangetang, Brigadir Ringgo Rindu Keluarga

Bupati Kabupaten Kepulauan Sitaro Evangelian Sasingen masuk dalam satu di antara kelompok tersebut. Juga ada Pendeta OJ Katiandagho, Ketua GMIST Resort Siau Barat, dan Pendeta RB Papona, Ketua GMIST Resort Siau Timur.

Mereka berdoa dengan kidmat dan sangat bersemangat.

"Kami berdoa untuk meminta bukan memaksa Tuhan, kalau Tuhan berkenan menghentikan menurut kehendak Tuhan," jelas Pendeta RB Papona.

Mereka juga memohon agar Tuhan menguatkan para pengungsi yang stres karena meninggalkan mata pencaharian mereka seperti berkebun.

"Untuk Bupati dan Wakil Bupati, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sitaro, juga aparat kepolisian dan TNI," ujarnya.

Baca: Aktivitas Karangetang Berkurang, Namun Warga Harus Tetap Waspada

Mereka juga mendoakan untuk rencana pembukaan jalur jalan Nameng ke Batubulan.

Ia berharap agar masyarakat tetap tabah dan meyakini bahwa ada rencana indah yang Tuhan siapkan di balik bencana alam ini.

"Mungkin kerugian yang dialami pemerintah saat ini akan dikembalikan berkali lipat," jelasnya.

Adapun Bupati Sitaro mengatakan bahwa yang paling utama diinginkan adalah akses listrik. Selama ini pemkab harus membawa bahan bakar minya ke Batubulan untuk penerangan.

Baca: Citra, Bocah Pengungsi Gunung Karangetang Senang Dapat Oleh-oleh dari Bupati Sitaro

"Terima kasih telah menopang kami, inilah pergumulan kami pemerintah. Tapi walaupun bencana, kita bersyukur karena tidak ada korban jiwa. Memang secara material sangat banyak, karena jalan dan jembatan ini baru selesai 27 Januari," jelasnya.

Tampak juga Kapolsek Siau Barat Kompol Johanis Sasebohe dan Danramil 02 Siau Kapten Inf Pither Masinna yang mendampingi rombongan. (*)

Berita Terkini