"Saya berterima kasih atas kesiapsiagaan dari TNI dan Basarnas Sangihe yang sejak kemarin sudah ada di lapangan, bekerja sama dengan pemerintah di Sitaro untuk mengevakuasi masyarakat yang dianggap berbahaya terhadap aliran lava tersebut," jelasnya.
Ia mengatakan, sampai sekarang warga masih tetap diimbau untuk waspada, dan akan tetap dievakuasi bagi mereka yang memang dianggap terlalu dekat dengan aliran lava.
"Untuk warga yang masih di kampung Batubulan sampai tadi kami imbau untuk di evakuasi, dan sudah berusaha baik lewat laut, tapi masih ada yang berusaha bertahan di sana, tapi kalau mereka meminta untuk dievakuasi kami akan evakuasi," ujarnya.
Ia pun menjamin kesejahteraan warga selama di pengungsian. "Sejak diungsikan kami sudah membagikan bantuan baik dari TNI, Dinsos, dan BPBD, serta selama dalam pengungsian tetap masih dalam jaminan pemerintah," jelas dia.
Menurut, bantuan dari mana saja akan diterima untuk masyarakat uang mengungsi. "Kami terbuka menerima bantuan dari mana saja, kami akan berterima kasih kepada siapa saja yang memberikan bantuan untuk masyarakat di sini," jelas dia.
Menurutnya, untuk masker sudah dibagikan kepada seluruh warga."Bahkan kami sudah minta tambahan masker ke PMI sebanyak 10 ribu lembar," jelasnya.
Untuk siswa SD juga sudah diliburkan, dan siswa SMP dan SMA dipindahkan ke sekolah terdekat agar bisa melanjutkan pelajaran di sana. Usai dari lokasi, Bupati Sitaro menyambangi pengungsi yang ada di gedung gereja GMIST Nazaret Niambangeng.
BPBD Sulut Siaga
Setelah banjir Manado, menyusul erupsi Gunung Karangetang di Kabupaten Sitaro. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulut, Joi Oroh mengatakan, setelah melihat perkembangan di lapangan, pemerintah mengakhiri tanggap darurat bencana di Manado.
"Korban yang mengungsi banyak yang sudah kembali ke rumah mereka," ujar Joi kepada tribunmanado.co.id, Senin (4/2/2019). Pemerintah Provinsi pun sudah menutup posko induk penanganan bencana di lobi kantor Gubernur Sulut.
Tempat ini beberapa hari terakhir jadi pusat komando distribusi bantuan ke korban bencana. "Kita standby di kantor BPBD, melihat perkembangan di lapangan," kata dia.
Tugas BPBD pun belum berakhir. Kini, kata Joi, dihadapkan pada erupsi Karangetang. "Kita koordinasi terus dengan Pemkab Sitaro, barusan dengan Pak Sekda," kata dia.
Sejauh ini, informasi ada 30 kepala keluarga mengungsi. Pada tahap itu masih ditangani Pemkab Sitaro. Pemprov tetap standby. Jika dibutuhkan bantuan segera bertindak. (amg/ryo)