Laporan Wartawan Tribun Manado Alpen Martinus
TRIBUNMANADO.CO.ID, SIAU - Suara gemuruh masih sering kali terdengar dari Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro.
Yudia Tatipang, Kepala Pos Pantau Karangetang, menjelaskan, suara gemuruh sering kali terdengar lemah sampai agak kuat.
"Kalau untuk aktivitas dua puncak tidak teramati lantaran tertutup kabut," jelasnya, Minggu (20/1/2019).
Ia menjelaskan, untuk aktivitas kegempaan yang terekam di seismograf hanya terjadi gempa yang diakibatkan embusan sebanyak 13 kali dengan amplitudo 15-30 milimeter, dengan durasi 35-55 detik.
Baca: Gunung Karangetang, Warga Diminta Waspada Guguran Lava
Baca: BPBD Sitaro Bakal Bentuk Pos Komando Siaga Darurat Erupsi Gunung Karangetang
Juga tektonik jauh hanya sekali saja, dengan amplitudo 40 milimeter, S-P11 detik, berdurasi 150 detik.
Beberapa aktivitas kegempaan semisal mikrotremor, guguran, dan vulkanik dangkal belum terekam lagi.
Namun status Karangetang yang tak menentu masih tetap level III atau siaga.
Masyarakat dan pengunjung tidak diperbolehkan mendaki dan beraktivitas pada radius 2,5 kilometer dari kawah 2 (kawah utara) dan perluasan ke sektor Selatan, Tenggara, Barat dan Baratdaya sejauh 3 kilometer.
Baca: Curahan Abu Tipis Gunung Karangetang Warnai Apel Korpri Sitaro
Baca: Asap Putih Terus Keluar dari 2 Puncak Karangetang
"Waspadai guguran lava dan awan panas guguran yang dapat terjadi sewaktu-waktu dari material hasil erupsi 2015 karena kondisinya belum stabil dan mudah runtuh, terutama ke sektor Selatan, Tenggara, Barat dan Baratdaya," jelas dia.
Ia mengatakan warga di sekitar bantaran sungai yang berhulu dari puncak Karangetang selama musim hujan agar meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman lahar hujan dan banjir bandang, terutama di sepanjang bantaran kali Batuawang hingga ke pantai.
Hujan abu vulkanik
Pada Selasa (15/1/2019), aktivitas Gunung Karangetang semakin meningkat.
Abu vulkanik keluar dari gunung api tersebut dan jatuh di Kecamatan Siau Tengah.
Selain itu, tercium bau belerang hingga ke pos pemantau Gunung Karangetang.
"Kami juga sesekali mendengar suara gemuruh lemah," jelas Didi Wahyudi, petugas pos pantau.
Hujan abu membuat sejumlah personel polisi mendatangi warga di Kecamatan Siau Tengah, Sitaro, untuk membagikan masker.
Baca: Gunung Karangetang di Sitaro Keluarkan Abu Vulkanik, Bau Belerang Tercium
Baca: Aktivitas Gunung Karangetang Meningkat Polsek Sibar Bagikan Masker di Siau Tengah
Polisi mendatangi warga di Kecamatan Siau Tengah, Sitaro, untuk membagikan masker setelah Gunung Karangetang mengeluarkan abu vulkanik.
Abu vulkanik yang jatuh di wilayah Siau Tengah langsung menggerakkan Camat Handris Subari berinisiatif membagikan masker ke warganya.
"Tadi pas keluar saya lihat abu turun, saya langsung ambil masker di rumah dan langsung bagikan ke warga," jelasnya.
Ada sekitar dua dus masker yang dibagikan kepada warga dan langsung digunakan oleh warga yang beraktivitas di luar rumah.
"Supaya jangan ada yang menderita gangguan pernapasan," jelasnya.
BERITA POPULER:
Baca: Kabar Terbaru Kasus Perampokan Rumah Camat Mapanget di GPI, 5 Perampok Ditangkap Polisi
Baca: Viral Video Penganiayaan Siswi SMP di Tondano: Berebut Pria hingga 5 Siswi SMK Diamankan Polisi
Baca: Ini Sejarah Figura, Dulunya Ajang Adu Ilmu Hingga Kiat Menipu Roh Jahat
Tampak juga BPBD Sitaro membagikan bantuan masker kepada warga Siau Tengah
untuk digunakan.
Ria, warga Siau Tengah, bersyukur bisa mendapatkan masker.
"Sangat bermanfaat karena memang abu Karangetang yang turun cukup banyak," jelasnya. (*)