Produktivitasnya 1 ton 103 kilogram per semester atau rata-rata 457 kilogram per bulan dalam bentuk sadapan air nira.
Cap tikus sudah menjadi minuman keras tradisonal favorit digunakan warga di Sulawesi Utara bahkan Papua.
Banyak petani cap tikus yang mampu menyekolahkan anak-anaknya hingga strata tiga.
Sayangnya, banyak persoalan kriminal yang terjadi disebabkan tingginya gangguan keamanan karena mabuk cap tikus.
Sebab cap tikus mudah didapatkan dengar harga murah di warung-warung.
Polisi pun rutin melakukan razia cap tikus untuk menekan angka kriminalitas.
Hadirnya Cap Tikus 1978 akan meminimalisir persoalan tersebut. Faktor harga akan menjadi pendukungnya.
Di sisi lain, petani akan diuntungkan dengan hadirnya produk legal tersebut
Berikut 5 racikan cap tikus yang populer di Sulut:
1. Cakram
Cakram itu singkatan dari cap tikus kram -kram.
Kram merupakan istilah lokal untuk kata keram.
Cakram ini sebenarnya tak ada camputan lain, hanya cap tikus yang diproduksi dengan kadar alkohol tinggi.
Mengonsumsi cakram secara harafiah bisa membuat badan jadi keram, namun kram-kram ini lebuh merujuk ke kandungan alkohol dari cap tikus itu sendiri.
Cakram merupakan cap tikus yang punya kandungan alkohol di atas 50 persen.