Kemudian korban berusaha bangun berusaha naik sepeda motor namun korban tidak kuat dan ambruk.
Sementara suara tembakan itu mengagetkan warga sekitar, sehingga sejumlah warga ke luar rumah ke arah suara tembakan.
Melihat korban tersungkur dengan posisi telungkup, warga berusaha menolong korban membawa ke puskesmas.
Salah seoarang tokoh masyarakat Sampang, K Bahrudin, kepada TribunMadura.com, mengatakan, meski lokasi penembakan itu cukup jauh dari rumah warga, tapi suara tembakan yang didengar warga itu cukup keras.
Jadi wajar jika warga sekitar berhamburan ke luar untuk mengetahui apa yang terjadi.
Bachrudin, seorang keluarga Subaidi, mengatakan korban sempat menjelaskan penyebab penembakan itu.
Menurut Bachrudin, insiden itu dipicu komentar korban pada status pelaku di Facebook yang dinilai memojokkan ulama.
“Sebagai alumni pondok pesantren tempat korban menimba ilmu, korban tidak terima jika kiai dan ulama yang membimbing dirinya dihina dan dijelek-jelekkan pelaku, sehinga korban membelanya,” ujar K Bahrudin.
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Memanas, Subaidi Simpatisan Capres Tewas Didor saat Duel, Awalnya Saling Menantang di Facebook, http://medan.tribunnews.com/2018/11/24/memanas-subaidi-simpatisan-capres-tewas-didor-saat-duel-awalnya-saling-menantang-di-facebook?page=all.
Editor: Tariden Turnip