Seorang Ibu Milik Peran dalam Tumbuh Kembang Anak, Tapi Bapak Berperan Meningkatkan IQ Anak

Editor: Aldi Ponge
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi.

Soalnya, "Kalau  orang tua kelewat sibuk di luar rumah akan semakin sedikit keinginan, masalah, dan pikiran anak yang terkomunikasikan," ungkap Tien.

Sayangnya, Tien mengaku belum punya data perbandingan kuantitas waktu yang harus diberikan ibu guna mengimbangi kualitas atau sebaliknya agar perkembangan kecerdasan anak optimal.

Namun, iaberani menyimpulkan* "Lebih banyak waktu bagi anak, terutama yang di bawah 7 tahun lebih baik. Tentu saja, sejauh asuhannya bermutu."

Sehubungan dengan curahan waktu ibu terhadap anak, Ratna mengutip pemikiran Penelope dalam bukunya Children First.

Baca: Inilah 7 Kapsul Waktu Paling Keren dari Seluruh Dunia

"Menurutnya, seorang ibu seharusnya 24 jam di rumah karena mengasuh anak adalah fulltime job yang tidak bisa di-sambi. Kalau seorang ibu sudah berniat punya anak mestinya dia berani mengambil risiko untuk mengasuh sepenuhnya. Tapi, pendapat ini masih kdntroversial."

Leach memberi sedikit toleransi pada ibu bekerja.

Katanya, kalau ibu pergi anak sebaiknya ditinggal saja di rumah. Mungkin bersama nenek, baby sitter, atau pembantu.

Menurut hasil penelitiannya, itu lebih baik daripada anak dititipkan di Tempat Penitipan Anak (TPA).

Alasannya, di rumah anak mendapatkan suasana yang stabil dan kasih sayang yang kuat sehingga ia merasa aman.

Balik lagi ke ayah, seberapa banyak curahan waktu yang afdol yang mesti disediakan ayah jika ingin berperan serta dalam pengasuhan anak?

Sayang sekali belum ada penelitian soal ini.

Tapi, Ratna mencoba memberikan jalan tengah, "Ditimbang-timbang saja opportunity costnya. Kalau itu lebih bernilai dan lebih penting baik perkembangan anak ya dilakukan saja." (Intisari/Wha)

TONTON JUGA:

TAUTAN AWAL: http://intisari.grid.id/read/031241064/ibu-memang-berperan-dalam-tumbuh-kembang-anak-tetapi-bapak-berperan-meningkatkan-iq-anak?page=all

Tags:

Berita Terkini