Laporan Wartawan Tribun Manado Nielton Durado
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Winzy Warouw (34) narapidana yang divonis seumur hidup karena membunuh Lindy Melissa Pandoh PNS cantik yang bekerja di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Minahasa Selatan, memilih mendekatkan diri pada Tuhan dalam menjalani masa tahanannya.
Baca: Siswi SMP Ini Dicabuli Pria Asal Tuminting saat Rumah Sedang Sepi
Hal itu dikatakannya ketika ditemui Tribunmanado.co.id, Jumat (2/11/2018) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Manado.
"Disini setiap hari ada pelayanan, jadi saya selalu ikut untuk menebus dosa-dosa di masa lampau," kata dia.
Baca: Buat Keributan dengan Samurai, Pria Tuminting Diterkam Tim Paniki
Dirinya mengaku sering mendoakan anak semata wayangnya ketika beribadah.
"Paling pertama yang saya doakan adalah orangtua dan anak selama ibadah disini," ujarnya.
Kepala Lapas Manado Sulistyo Wibowo mengatakan bahwa sudah ada perubahan besar dalam diri Winzy.
Baca: Putrinya Dicabuli Pria Pengangguran, IRT Ini Pilih Lapor Polisi
"Setiap hari di gereja, kerja bakti bahkan tidur disana. Kalau ketemu saya pasti dia ada di gereja," pungkasnya
Sekedar diketahui, Winzy di hukum setelah melakukan pembunuhan dan dugaan pemerkosaan terhadap ASN cantik asal Kelurahan Tongkaina, Kecamatan Bunaken, Kota Manado.
Dalam pengakuan dan rekonstruksi yang digelar Sabtu (04/02/2012), Winzy mengaku melakukan hubungan badan dengan Lindy di dalam mobil atas dasar suka sama suka.
Baca: Siswi SMP Ini Dicabuli Pria Asal Tuminting saat Rumah Sedang Sepi
Setelah membunuh, dia kembali melakukannya di mobil, terhadap tubuh Lindy yang sudah menjadi mayat.
Namun polisi tak serta merta percaya.
Polisi berkesimpulan, selain membunuh, PNS tersebut juga diduga diperkosa dua kali oleh sang pembunuh.
Kapolsek Urban Malalayang AKP Andrian Syah melalui Kanit Reskrim Iptu Ruddy Raranta menuturkan, adanya dugaan terjadinya unsur pemerkosaan terhadap korban berdasarkan hasil keterangan pemeriksaan oleh dokter.
Baca: Cabuli Siswi 14 Tahun, ABK Asal Singkil Dilapor ke Polresta Manado
"Hasil pemeriksaan dokter terdapat dugaan korban diperkosa saat berada di Mukopa dan di TKP terakhir di Pantai Malalayang dengan adanya sperma di dalam dan di luar diri korban," ujar Raranta, Minggu (04/02/2012).