TRIBUNMANADO. CO.ID, MANADO - Di tengah iklim politik uang yang akut untuk menjadi caleg, para caleg ini coba tampil tanpa mengandalkan uang. Semata mengandalkan program.
Jull Takaliuang, calon anggota DPD Sulut, tidak minder kendati harus bersaing dengan sejumlah kontestan dengan dukungan finansial yang kuat.
"Saya punya keyakinan bahwa masyarakat saat ini sudah cerdas,
tak mau lagi dibodohi dengan praktik politik uang politikus busuk, " kata dia.
Jull mengaku tidak mengandalkan uang dan menghalalkan segala cara dalam berpolitik. Ia mengandalkan cara berpolitik yang dewasa.
"Berpolitik harus punya manfaat dan pengaruh positif bagi masyarakat," ujar dia.
Untuk menyosialisasikan dirinya, Jull tampil lewat kelompok diskusi di masyarakat. Isu yang dibawa beragam.
"Bisa perempuan dan anak, lingkungan hidup serta HAM dan antikorupsi, " kata dia.
Sembari mengenalkan dirinya, Jull juga tidak lupa mendidik
masyarakat soal bahaya politik uang.
Kepada masyarakat, Jull memperingatkan, politik
yang berpotensi menyuburkan korupsi.
"Ini sangat memalukan dan sangat merugikan rakyat. Karena konstituen tidak digiring secara sehat untuk melihat kualitas maupun track record caleg yang akan dipilihnya. Tetapi hanya berdasarkan sejumlah uang yang digelontorkan oleh caleg," beber dia.
Caleg lainnya Rocky Oroh dari PSI mengaku hanya bermodal nekat. Ia tak punya uang. "Saya maju hanya bermodalkan tekad yang kuat, " beber dia.
Untuk menggaet pendukung, Oroh menggunakan kekuatan medsos. Dicarinya 1.000 relawan di medsos.
"Hasilnya lumayan sudah ada puluhan yang siap jadi relawan saya, mereka siap membantu dana maupun upaya, " kata dia.
Oroh menilai, makin banyak anggota masyarakat yang sadar jika politik uang hanya menyenangkan sesaat.
Ia meyakini rekam jejaknya sebagai aktivis yang terlibat ratusan unjuk rasa bisa menarik hati masyarakat.
"Saya pikir masyarakat kita sudah makin dewasa untuk menilai
mana figur yang bisa betul-betul mewakili mereka dengan tulus hati, " katanya.
Caleg PSI lainnya Allan mengaku mengandalkan program untuk memikat massa dari pada uang.
Ia yakin programnya tentang pemberdayaan masyarakat difabel
bisa menarik hati warga. "Program ini menyentuh saya yakin bisa menyentuh hati warga, " kata Allan yang juga seorang difabel.
Semangat untuk menyentuh hati rakyat tanpa uang akan dipraktikkan PDI Perjuangan Bitung.
Sekretaris DPC PDI Perjuangan Bitung Aldo Ratungalo mengatakan para caleg diinstruksikan tinggal di rumah warga yang miskin.
"Kemudian mereka membuat laporan tentang apa apa saja yang ditemui dan apa solusinya, " kata dia.
Cara itu, kata Aldo, membuat caleg dan konstituen saling memahami tanpa perlu politik uang. (art)