" Ya kalau kejadian sebenarnya saya tidak ada di situ. Cuma semuanya seperti yang ada di video itulah. Kasusnya sudah dilaporkan ke POM (Polisi Militer)," ujar Jonson Jum,at, (24/8/2018).
Baca: Tak Kalah Sukses dari Sang Kakak, Ini 4 Fakta Duma Hutapea, Adik Kandung Hotman Paris
3. Tanggapan Keluarga
Jonson menyebut, operator SPBU yang dianiaya itu berinisial A.
Kasus itu sudah di laporkan ke Polisi Militer satu hari setelah kejadian.
"Ya namanya dipukul gitu, ya keluarganya tidak terima makanya dilaporkan. Dia itu (A) anak TNI juga sebenarnya, cuma bapaknya sudah meninggal," kata Jonson.
Baca: 14 Fakta Venezuela, Negara yang Sedang Alami Krisis Ekonomi Terparah
4. Pemeriksaan oleh Polisi Militer
Pada Jumat pagi, A tidak terlihat di area SPBU.
Jonson mengatakan A masih diperiksa oleh pihak Polisi Militer.
Selain A, ada dua pegawai SPBU lain yang ikut diperiksa atas kasus ini, termasuk leader di SPBU dan seorang petugas keamanan berinisial D.
"Kedua orang itu saksi sekarang di POM karena saat kejadian mereka ada di lokasi. Saya tidak bisa komentar banyak. Ya memang sudah ditanyain juga dia (A) bagaimana kejadiannya. Cuma seperti yang dilaporkannya ke POM, itulah yang benar,"kata Jonson.
Baca: 6 Fakta Menarik tentang Ambar Dwi Klaudiyah, Paspampres Presiden Jokowi yang Viral
5. Kodam Bukit Barisan minta maaf
Kodam I/Bukit Barisan membenarkan insiden tersebut.
Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) I/Bukit Barisan Letkol Inf Roy Sinaga memohon maaf atas tindakan dan ulah oknum anggota tersebut.
"Saya meminta maaf atas nama Kodam I/BB dan saya juga berharap hendaknya masyarakat juga dapat berkata-kata yang sopan dalam menegur seseorang terlebih para pengusaha penjual jasa," ucapnya, Kamis (23/8/2018).
Roy menuturkan, saat ini pihaknya sedang mempelajari permasalahan tersebut.