Gerhana Bulan Total

Kisah Christopher Columbus, Gerhana Bulan Total Blood Moon dan Mitos Zaman Dahulu

Editor: Aldi Ponge
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gerhana Bulan dan Christopher Columbus

"Ada beberapa kali catatan dalam sejarah, beberapa di antaranya fiktif, beberapa di antaranya konon nyata, di mana orang telah mengambil keuntungan dari prediksi gerhana bulan untuk mengendalikan penduduk pribumi," kata Duane Hamacher, seorang ahli astronomi budaya di Monash University di Australia.

Dan masih banyak lagi, banyak cerita tentang penduduk pribumi yang takut gerhana di langit, tambahnya.

Beberapa penduduk asli Australia, misalnya, menghubungkan warna merah dengan "jahat," "darah" atau "api", menurut Hamacher.

Bulan darah bagi orang-orang aborigin, misalnya, "secara umum dilihat sebagai manusia bulan yang berlumuran darah, bangkit dari kematian," kata Hamacher.

Beberapa mitos Mesopotamia kuno menggambarkan gerhana bulan sebagai hasil serangan dari tujuh iblis, dan Inca mungkin telah melihat gerhana bulan sebagai jaguar yang 
menyerang bulan.

Untuk menyelamatkan bulan dan orang-orang Bumi yang mungkin juga menjadi korban, bangsa Inca akan menggoncangkan tombak di bulan, membuat banyak suara dan memukul anjing mereka untuk membuat mereka melolong, menurut National Geographic.

"Budaya yang berbeda memberikan arti yang berbeda kepada dunia di sekitar mereka," kata Hamacher. "Sekarang di mana pun di dunia orang tahu penjelasan ilmiah tentang  bagaimana gerhana bulan terjadi ... kita tahu tidak perlu takut." (iwe/tribunjogja.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Gerhana Bulan Total Blood Moon, Christopher Columbus dan Mitos Zaman Dahulu, http://jogja.tribunnews.com/2018/07/24/gerhana-bulan-total-blood-moon-christopher-columbus-dan-mitos-zaman-dahulu?page=all.

Editor: iwe

Berita Terkini