"Paling khas dari beliau adalah, Pak Auzar selalu mengajak orang untuk shalat. Tak terkecuali keluarga. Warga sekitar juga sering diajaknya bersama-sama ke masjid ketika waktu shalat tiba," jelasnya.
Hal itu pula yang dirasakan tetangganya Heru.
Ipda Auzar juga selalu menyempatkan ngopi bareng dengan warga terutama anak muda meski di tengah kesibukannya sebagai aparat keamanan.
"Beliau mau juga sesekali duduk ngopi di warung-warung dekat rumah bersama dengan anak-anak muda disini," jelasnya.
Heru kaget mendengar kabar duka dari Ipda Auzar.
Heru ingat bertul terkahir meinum kopi dengan almarhum.
"Baru beberapa hari lalu beliau duduk ngopi dengan mertua saya. Rasanya kaget juga dengan kabar beliau sudah meninggal," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan Mapolda Riau diserang terduga teroris pada pukul 09.05 WIB, Rabu (16/5/2018).
Seperti dilansir Tribunstyle.com dari Tribun Pekanbaru.com, Rabu (16/5/2018), sejumlah teroris berhasil dilumpuhkan.
Ada sebanyak tiga orang berhasil dilumpuhkan di Mapolda Riau.
Dua orang berhasiil dilumpuhkan di dekat pos pemeriksaan Mapolda Riau.
Sedangkan satu orang berhasil ditekuk di parkiran Mapolda Riau.
Serangan ke Mapolda Riau itu melukai seorang polisi.
Seorang polisi mengalami luka bacok oleh terduga teroris dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
Selain polisi ada dua pewarta televisi nasional terluka akibat serangan itu.
Selamat jalan Ipda Auzar!
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Ipda Auzar - Polisi yang Gugur Karena Teroris di Polda Riau Adalah Guru Ngaji, Warga Sedih!,