Di Ambang Perang dengan Iran, Israel Sahkan UU Baru: Netanyahu 'Bebas' Nyatakan Perang

Editor: Lodie_Tombeg
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu (kanan) dan Menteri Pertahanan Avigdor Lieberman.

Justru, lanjut Countryman, Proyek Amad menjadi salah isu yang menjadi pertimbangan mengapa poin-poin JCPOA begitu mendetil.

Dari Iran, Wakil Menlu Abbas Araghchi menyindir dengan berkata kalau presentasi Netanyahu sangat "kekanak-kanakan" dan dia tertawa mendengarnya.

Berbicara kepada media pemerintah IRNA, Araghchi menyinggung klaim Netanyahu yang menemukan 55.000 dokumen di Iran.

"Klaim itu sangat konyol. Tentu kami tidak akan membiarkan dokumen berharga seperti itu ditinggalkan di suatu tempat," kata Araghchi.

Sementara Menlu Javad Zarif menyatakan kalau segala temuan yang dipaparkan Netanayahu telah ditelusuri oleh IAEA sebelumnya.

Dalam kicauannya di Twitter, Zarif menyebut Netanyahu melakukan "tangisan serigala". Yakni mengucapkan sesuatu yang tidak dipercaya.

"Selama ini, yang bisa Anda lakukan hanyalah membodohi beberapa orang saja," sindir Arif dikutip dari Sky News.

Desakan agar Trump meneruskan kesepakatan nuklir Iran di 2015 dilakukan oleh Perancis, Jerman, hingga Uni Eropa (UE).

Iran melalui Presiden Hassan Rouhani bakal terdapat konsekuensi jika Trump sampai menarik diri dari kesepakatan yang diteken di era Presiden Barack Obama itu.

"Jika ada seseorang yang mengkhianati komitmen, tentunya dia paham bakal menghadapi konsekuensi atas perbuatannya itu," kata Rouhani. *

Artikel ini telah dimuat di kompas.com dengan judul: PM Israel Bisa Deklarasikan Perang Cukup dengan Persetujuan Menhan

Berita Terkini