Laporan Wartawan Tribun Manado Handhika Dawangi
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkot) yang digelar Polresta Manado di Area Pohon Kasih Kawasan Megamas Manado, Sulawesi Utara, di hari kedua, Rabu (14/02/2018) berakhir pukul 16.00 Wita.
Gabungan personel berjumlah 689 terdiri dari Sabhara Polda Sulut, Brimob Polda Sulut, Kodim 1309 Manado, Polresta Manado, Polres Minut, Polres Tomohon, Damkar, dan Dishub antusias dan serius mengikuti simulasi pengamanan pemilukada dan pengamanan pelantikan nanti di Kantor Gubernur.
Hadir waktu itu, sejumlah pejabat utama Polda Sulut melihat proses simulasi di setiap skenario.
Kapolresta Manado Kombes Pol FX Surya Kumara tampak menemani.
Simulasi dimulai dari pengamanan arus lalu lintas dari Satuan Lalu Lintas, kemudian ada skenario mobil operasional Polresta Manado yang membawa logistik KPU berupa kotak suara mengalami masalah yakni bannya pecah di tengah jalan.
Namun, karena kesiapan polisi mobil bisa diperbaiki dan mereka melanjutkan perjalanan ke Kantor KPU Sulut.
Skenario terjadinya adu mulut karena saling ejek dari dua massa pendukung calon kepala daerah juga dipraktikkan.
Kolaborasi Babinsa dari Kodim 1309 Manado dan Bhabinkamtibmas Polresta Manado yang berperan untuk menenangkan masa.
Polisi wanita (Polwan) juga diturunkan pada simulasi tersebut.
Dalam hal ini para polwan bertugas sebagai negosiator.
Mereka yang lebih dulu menemui para pengunjuk rasa.
Simulasi yang berlangsung selama tujuh jam juga menampilkan aksi Sabhara yang membentuk barisan dengan tameng transparan menghalau ratusan orang yang awalnya berdemonstrasi kemudian mengamuk.
Aksi saling dorong terjadi.
Meski terus didorong dan dilempar, barisan Sabhara tetap bertahan.