Dengan itu mereka menginjeksi sistem. Dari sistem yang diinjeksi itulah yang dibersihkan dan dibuatkan pengaman baru.
Menurutnya, 'hacker' harus memiliki aplikasi baru jika ingin masuk. Ia mengatakan sistem pengaman itu dibuat oleh tim Unsrat sendiri.
"Sekarang sudah aman. Tidak bisa dimasuki lagi dengan cara yang sama," ujarnya.
Anggota senat dosen, Celsius Talumingan, mengatakan senat sudah memberikan sanksi akademik."Mulai dari dua semester sampai di DO (dikeluarkan), '' katanya.
Setelah rapat, senat memang memberikan sanksi berbeda. Mereka yang diberi 'sanksi ringan' ialah mereka yang tindakan pelanggarannya 'ringan'. Mereka yang dikeluarkan ialah pelanggar berat.
Mereka menemukan ada mahasiswa yang sudah selesai hampir seluruh SKS dalam sistem.
"Padahal kuliahnya baru sekitar 10 SKS," ujar Wowor. Ia mengatakan orang itu langsung diberhentikan.
Celsius membenarkan kasus ini mengurita. Hanya ia tidak tahu asal muasal 'hacker' menguasai sistem. Ia awam dalam mekanisme pembajakan sistem."Tidak tahu," katanya.
Ia menduga kemampuan 'hacker' memasuki sistem katanya karena password yang diberikan mahasiswa.
Dugaannya, sang "hacker" orang di luar Unsrat. (Tribun Manado/David Manewus)