Kepada Tribun, Dendeng bercerita mengenai perjalanannya dalam perebutan kursi direksi.
Dendeng yang profesi terakhirnya adalah konsultan independen mengaku sudah lama ingin membangun daerah asalnya.
Pucuk dicinta ulam tiba.
Muncul lowongan direksi Bank Sulut di media massa. Tanpa pikir panjang, ia langsung mendaftar. "Saya memang mendaftar," kata dia.
Dendeng mengaku mengikuti tes dengan prinsip mengalir saja.
Ketika kemudian namanya muncul sebagai calon, ia langsung mengucap syukur.
"Berarti mimpi saya bangun Sulut terwujud," kata dia.
Dendeng masih enggan berkomentar banyak mengenai apa yang akan dikerjakannya di Bank Sulut. Ia mengaku belum dapat arahan.
"Saya masih akan mempelajari situasi di Bank Sulut," ujar dia.
Hal yang kurang lebih sama dialami Sanny Parengkuan.
Selama RUPS berlangsung, Parengkuan malah berada di luar.
Berdiri di aula lantai dua, sekira 50 meter dari ruangan RUPS, Sanny terlihat murung.
Menatap ke arah tangga, namun pandangannya seperti tak fokus.
Ketika didekati banyak orang, Sanny malah naik satu tingkat.
Di sisi tangga, ia bertopang dagu.