Uniknya Upacara Adat Tengger, Yadnya Kasada di Gunung Bromo

Editor:
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah orang berebut menangkap sesaji yang dilemparkan oleh warga Tengger ke kawah Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, pada puncak perayaan Yadnya Kasada, Selasa (12/8/2014). Yadnya Kasada merupakan ritual warga suku Tengger dengan melarung hasil bumi atau ternak ke kawah Bromo sebagai wujud syukur dan penghormatan kepada leluhur mereka.

Guna menghalau dinginnya udara yang berada di bawah 10 derajat celsius, Edi membentangkan terpal yang kedua sisinya diikatkan kepada kendaraan yang dia bawa. Di bawah terpal itulah mereka memasak, makan, dan tidur selama pelaksanaan Yadnya Kasada. ”Empat tahun terakhir saya selalu membawa sound system. Kebetulan semua perangkat itu milik sendiri. Bagi kami, Kasada adalah hari raya sehingga patut dirayakan,” kata Edi.

KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA - Warga suku Tengger membawa sesaji untuk dilarung ke kawah Gunung Bromo pada puncak upacara adat Kasada, di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Selasa (12/8/2014). Kegiatan yang berlangsung setahun sekali ini harus dilaksanakan meski bau belerang dari kawah gunung menyengat.

Tak pernah sepi

Bromo dan kawasan sekitarnya tak pernah sepi, selalu menarik pengunjung. Balai Besar TNBTS memperkirakan tak kurang dari 15.000 orang datang pada Yadnya Kasada tahun ini, sebagian di antaranya warga Tengger. Menurut Kepala Balai Besar TNBTS Ayu Dewi Utari, pengunjung kali ini sedikit berkurang dibandingkan dengan tahun lalu. Penyebabnya adalah dana untuk berlibur terserap untuk Lebaran dan pemilu.

”Selain kondisi alam yang menawan, TNBTS memiliki ritual budaya yang menarik, yakni Kasada, yang diwarnai dengan upacara melarung hasil alam ke kawah gunung saat dini hari. Prosesi seperti ini tidak ada di tempat lain,” ujarnya.

Dengan luas sekitar 50.276,2 hektar, TNBTS memiliki banyak hal. Selain bentang alam, taman nasional ini juga memiliki ekosistem yang spesifik, mulai dari lautan pasir, savana, hingga hutan hujan dengan keanekaragaman hayati nan melimpah. (Bahana Patria Gupta/Defri Werdiono)

Berita Terkini