BENCANA tidak pernah diharapkan siapapun untuk terjadi didaerah manapun. Sebab itulah ketika bencana terjadi di Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut) akibat aktivitas Gunung Api Karangetang, hati Ny Evangelin Supit-Sasingen sangat miris.
Wanita berparas cantik ini sangat miris melihat kondisi warga yang harus selalu was-was. Tambah sedih hatinya saat menatap satu per satu para korban pengungsian akibat peningkatan Gunung Api Karangetang di Pulau Siau yang juga tempatnya menetap saat ini.
"Prihatin lihat para pengungsi. Namanya jauh dirumah tetap tidak senyaman dirumah," katanya saat berkunjung ke lokasi pengungsian di gereja GMIST Lehi, Rabu (23/3).
Sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Sitaro, Isteri Bupati Sitaro Toni Supit ini langsung sigap membantu penyaluran bantuan dari PMI Sulut maupun bantuan lainnya. Ia bahkan tak segan-segan mengatur pembagian karung berisi family kit langsung kepada para pengungsi.
Belum sampai disitu, walaupun hujan deras, ibu 3 anak ini pun tetap berkunjung ke lokasi pengungsian lainnya di Desa Kinali yang harus mengunakan transportasi laut untuk mencapainya. Hujan diterjangnya demi bisa membantu para pengungsi. "Saya berharap aktivitas gunung (Karangetang) sudah tidak akan membahayakan warga," katanya kepada pengungsi di gereja GMIST Kinali.
Menurut Ny Evangelin kondisi cuaca ekstrim atau bencana apapun harus dihadapi dengan hikmat dari Tuhan. "Ada banyak maksud Tuhan dari bencana ini. Lepas dari itu sudah merupakan kewajiban kita semua untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dan selalu ikhlas membantu sesama," katanya. (yudith rondonuwu/rizky adriansyah)
Evangelin Supit-Sasingen , Bantu Pengungsi
Editor:
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger