Koperasi Produsen Pidung Jaya Buka Lapangan Kerja Baru untuk Warga Bolsel, Bangun Pabrik Batako

Perkembangan ini semakin didukung oleh kebijakan Provinsi dibawah Gubernur Sulut yang baru.Dimana proses penetapan Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) memasuki tahap akhir pada 2025. 

Dengan WPR yang segera turun, masyarakat lokal dan pengusaha seperti KPPJ dapat segera mengurus Izin Pertambangan Rakyat (IPR). Ini menjadi angin segar bagi Bolsel yang selama ini kerap “menjadi anak tiri” di tanah sendiri.

Dimana aktivitas tambang emas sering dikuasai investor asing, terutama dari China yang beroperasi secara ilegal atau semi-legal tanpa memberikan kontribusi signifikan bagi ekonomi masyarakat setempat. Realisasi IPR yang dinantikan ini akan memastikan pertambangan rakyat benar-benar dikelola oleh putra daerah, dengan teknologi ramah lingkungan yang dipromosikan KPPJ.

Sehingga manfaatnya langsung dirasakan oleh warga Bolsel secara keseluruhan. Perkembangan KPPJ ini menjadi bukti bahwa koperasi desa mampu bertransformasi dari sekadar wadah gotong royong menjadi entitas ekonomi yang mandiri, inklusif, dan berkelanjutan. 

Dengan banyaknya terobosan tersebut, KPPJ tidak hanya memenuhi kebutuhan infrastruktur dan energi lokal, tapi juga menciptakan multiplier effect. Seperti lapangan kerja masif, peningkatan pendapatan warga, diversifikasi ekonomi, dan pertumbuhan yang berkeadilan dilima desa sekitar.

Ditengah tantangan pembangunan daerah, KPPJ seakan ingin menegaskan bahwa sinergi antara masyarakat, koperasi, investor lokal, dan pemerintah, baik kabupaten maupun provinsi adalah kunci utama menuju kesejahteraan bersama. 

Kabupaten Bolsel patut berbangga memiliki entitas seperti ini, sebuah model sukses yang layak direplikasi di wilayah lain di Indonesia. Terutama dalam mendukung pertambangan rakyat yang berdaulat dan berkelanjutan. (nie/ord/adve)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Thread Tribun Manado, Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.