HET Beras
HET Beras Medium Naik Jadi Segini Per Kilogram, Sudah Ada Keputusan Kepala Bapanas
Kenaikan tersebut tertuang dalam Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Republik Indonesia Nomor 299 Tahun 2025
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabar kurang menyenangkan datang dari Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Mereka baru saja menaikkan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras medium di tingkat konsumen seluruh wilayah Indonesia.
HET adalah singkatan dari Harga Eceran Tertinggi, yaitu harga jual maksimal yang diizinkan untuk suatu produk di tingkat konsumen akhir.
Baca juga: Bulog Sulutgo Salurkan Beras SPHP ke Pasar Tradisional Manado, HET Rp 12.500 Per Kilogram
Tujuan utama kebijakan HET adalah untuk melindungi masyarakat dari kenaikan harga yang tidak wajar, memastikan ketersediaan dan keterjangkauan barang-barang penting seperti obat dan bahan pokok, serta menjaga stabilitas harga di pasar.
Jelas itu akan membebani masyarakat saat kondisi seperti ini.
Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah menaikkan
Beras medium merupakan beras dengan standar mutu derajat sosoh minimal 95 persen, kadar air maksimal 14 persen, dan butir menir maksimal 2,0 persen.
Lalu, butir patah maksimal 25 persen, total butir beras lainya maksimal 4 persen, butir gabah maksimal 1 persen, dan benda lain maksimal 0,05 persen.
Kenaikan tersebut tertuang dalam Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Republik Indonesia Nomor 299 Tahun 2025 Tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Beras.
Beleid tersebut telah ditetapkan di Jakarta pada 22 Agustus 2025 dan ditandatangani secara elektronik oleh Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi.
Beleid adalah istilah serapan dari bahasa Belanda yang berarti kebijakan, yaitu suatu cara atau langkah yang ditempuh untuk melaksanakan program, rencana, atau tujuan tertentu.
Dalam konteks hukum, beleid merujuk pada tindakan, keputusan, prinsip, atau rencana tindakan yang diambil oleh pemerintah untuk memandu pengambilan keputusan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
"Perubahan harga eceran tertinggi beras sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU dilakukan terhadap beras medium," tulis beleid tersebut.
Ketika ditemui di kantor Ombudsman RI, Jakarta Selatan, Selasa (26/8/2025), Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa menyebut detail kenaikan HET beras medium ini akan disampaikan oleh Arief.
"Nanti Pak Kepala Bapanas akan mengumpulkan sekalian teman-teman, sehingga nanti Pak Kepala Bapanas akan menyampaikan secara detail," kata Ketut.
Namun, ia sedikit menjelaskan bahwa HET beras medium dinaikkan agar menyesuaikan para penggiling padi yang tidak berani melakukan produksi karena tidak bisa menyesuaikan harga seperti HET.
Selain itu, keputusan ini disebut juga merupakan sesuatu yang sifatnya jangka pendek.
Dalam beleid tersebut, disebutkan bahwa harga eceran tertinggi beras di tingkat konsumen sudah tidak sesuai dengan perkembangan struktur biaya produksi dan distribusi saat ini, sehingga untuk menjaga stabilisasi pasokan dan harga beras, perlu dilakukan evaluasi terhadap harga eceran tertinggi beras.
Adapun untuk HET beras premium tidak mengalami perubahan.
Berikut detail lengkap dari kenaikan HET beras medium:
Harga sebelum kenaikan
- Jawa, Lampung, dan Sumatera Selatan: Rp 12.500 per kg
- Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Kepulauan Riau, Riau, Jambi, dan Kepulauan Bangka Belitung: Rp 13.100 per kg
- Bali dan Nusa Tenggara Barat: Rp 12.500 per kg
- Nusa Tenggara Timur: Rp 13.100 per kg.
- Sulawesi: Rp 12.500 per kg
- Kalimantan: Rp 13.100 per kg
- Maluku: Rp 13.500 per kg
- Papua: Rp 13.500 per kg
Harga setelah kenaikan
- Jawa, Lampung, dan Sumatera Selatan: Rp 13.500 per kg
- Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Kepulauan Riau, Riau, Jambi, dan Kepulauan Bangka Belitung: Rp 14.000 per kg
- Bali dan Nusa Tenggara Barat: Rp 13.500 per kg
- Nusa Tenggara Timur: Rp 14.000 per kg
- Sulawesi: Rp 13.500 per kg
- Kalimantan: Rp 14.000 per kg
- Maluku: Rp 15.500 per kg
- Papua: Rp 15.500 per kg
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Teman-teman jangan lupa di akhir semua artikel taruh kode wartawan yang bikin berita dan ini dibawah...
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Threads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Warung Sembako dan Warung Rokok di Wori Minut Didatangi Polisi, Ternyata Ini Penyebabnya |
![]() |
---|
Ini Sosok Tiga Kader yang Diusulkan Pimpin PDIP Sulawesi Utara, Olly Dondokambey : Semua Layak |
![]() |
---|
Fantastis! 580 Anggota DPR Ternyata Habiskan Rp 348 Miliar Setahun Hanya untuk Tunjangan Perumahan |
![]() |
---|
Buka Bimtek SAKIP, Ini Pesan Sekda Manado Steaven Dandel |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kotamobagu Besok Rabu 27 Agustus 2025: Cek Wilayah Berpotensi Diguyur Hujan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.