Manado Sulawesi Utara
Polsek Bandara Sam Ratulangi Manado Gagalkan 2 Warga Sulawesi yang Hendak ke Kamboja
"Kami dijanjikan dapat gaji Rp 11 juta per bulan," kata ERJ kepada Tribunmanado.com di Polsek Bandara Sam Ratulangi Manado, Senin (25/8/2025).
Penulis: Indry Panigoro | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.COM, MANADO - Dua warga asal Poso, Sulawesi Tengah dan Kota Bitung, Sulawesi Utara diamankan aparat Polsek Kawasan Bandara Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara, pada Minggu (24/8/2025).
Keduanya diduga hendak bekerja secara ilegal dan terindikasi menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Kini, mereka masih menjalani pemeriksaan di Polsek Bandara.
Mereka adalah ERJ (24), warga Girian Indah, Bitung, Sulut; dan AM (25) warga Poso, Sulteng.
Keduanya dicegat Polsek Bandara Sam Ratulangi saat bersiap terbang dengan maskapai Batik Air tujuan Jakarta, untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke luar negeri.
Berdasarkan berita acara permintaan keterangan (BAPK), ERJ mengaku direkrut oleh seorang perempuan bernama Else Taere, yang menjanjikan pekerjaan di Thailand.
Ia diminta mengurus perjalanan bersama AM, yang disebut sebagai pacarnya.

ERJ dijanjikan gaji besar dan dibujuk melalui WhatsApp dan Telegram..
Tiket penerbangan dan akomodasi telah diatur oleh perekrut.
Namun, keberangkatan mereka berhasil digagalkan aparat kepolisian.
"Kami dijanjikan dapat gaji Rp 11 juta per bulan," kata ERJ kepada Tribunmanado.com di Polsek Bandara Sam Ratulangi Manado, Senin (25/8/2025).
Hal senada diungkapkan AM.
Ia menyebut rencananya berangkat bersama ERJ ke Jakarta sebagai transit sebelum ke Thailand.
Keduanya mengaku baru mengetahui adanya dugaan TPPO setelah ditahan sementara.
Baca juga: Jabat Plt Camat Wenang, Hence Patimbano Kini Pimpin 2 Kecamatan Vital di Manado
Baca juga: Info Cuaca di Manado Besok Selasa 26 Agustus 2025, Prakiraan BMKG Potensi Berawan
Kapolsek Kawasan Bandara Sam Ratulangi Manado Ipda Masry, membenarkan adanya upaya pencegahan ini.
“Benar, dua calon penumpang telah diamankan. Dari hasil pemeriksaan, mereka diduga hendak diberangkatkan untuk bekerja di luar negeri tanpa dokumen resmi. Saat ini keduanya masih dimintai keterangan,” ujar Masry.
Meski mengaku akan berangkat ke Thailand, dari hasil pemeriksaan terungkap kalau tujuaan dua korban tersebut ke Kamboja.
"Tujuan mereka itu ke Poipet bukan Thailand," ucap perwira 1 balok emas di pundak itu.
Kasus ini menambah daftar upaya penyelundupan calon pekerja migran ilegal asal Sulawesi ke luar negeri.
Polisi menegaskan akan terus memperketat pengawasan di bandara untuk mencegah praktik perdagangan orang yang kerap menjerat masyarakat dengan iming-iming gaji besar.(*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Threads Tribun Manado, dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Ada yang Tak Didatangi Keluarga, Komandan TNI AL Hibur Siswa Dikmata Saat Pelantikan di Manado |
![]() |
---|
Kisah Gen Z Jualan Kopi Keliling di Kota Manado, Sebut Gengsi Bikin Tak Bisa Makan |
![]() |
---|
Belajar bersama Mahasiswa Faperta Unsrat Manado Sentuh Anak-Anak yang Belum Merasakan Bangku Sekolah |
![]() |
---|
Warga Bitung Rela Jual Motor Demi Bisa Kerja di Kamboja, Janji Beli Mobil Kalau Sudah Gajian |
![]() |
---|
Razia Dini Hari di Manado, Polisi Periksa Kendaraan hingga Bubarkan Tongkrongan Miras |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.